Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Denyar Baskara

8 April 2020   14:33 Diperbarui: 8 April 2020   14:34 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denyar baskara seiring arunika pertama. Menghangatkan atma yang semalam dirudung duka. Beku aksara tak mampu terurai. Mengonggok di pojokoan bayang, menunggu Tuan melongok sejenak. Hampiri meski detak hampir terlewat. Percik doa gesit berlayar. Arungi tujuh lapis tawang. Mungkin penghuni langit bosan, mendengar pinta melulu tentang kau.

Di garda terdepan, Tuan, tegap kau berdiri. Menghempas wabah yang kian mendekat di penjuru negeri. Sehat dan selamat semoga turut menyertai. Kau jaga negeri tanpa pamrih. Meski lelah terbayang jelas di wajahmu. Mencakar rona yang gemar kukecup bertubi-tubi hingga kau berseri.

Malam ini, Tuan. Layangkan netra jauh ke bumantara. Kutitipkan padanya cumbu untukmu yang tak habis dibabat masa. Rindu ini tak punya tepi. Untuk kau yang pergi berhari-hari. Dan selalu kembali lagi.

- Jakarta, 01 April 2020 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun