Malam ini ada yang harus kubunuh.
Belati aksara siap menetak tentangmu yang gaduh.
Bising di kepala meminta kau mati.
Pun sebongkah hati yang penuh dengan kolase kata jika, mungkin, nanti, dan tanpa tapi. Â
Mati!Â
Kubunuh kau dengan seucap sepi.
Hilang!Â
Kukubur kau lewat semantra benci.Â
...
Hening.
Dingin merebah kata, segalanya nirmakna.
...
Pukul 3 pagi.
Hujan desember turun terlalu dini.
Gelagar petir sambangi imaji.
Ternyata kau datang lagi!
Hidup kembali.
Menolak mati.
Ah, katastrofe.
- Jakarta, 5 Desember 2018 -
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!