Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pukul Tiga Pagi...

25 Mei 2017   02:44 Diperbarui: 25 Mei 2017   02:48 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(image: shutterstock)

Pukul 3 pagi.

Aku ingin menulismu seperti dulu. Syahdu. Seperti secangkir kopi dan sebatang rokok pada pukul tiga pagi. Kau tahu kan? Perasaan yang mendekap seluruh ingin. Memaksa semesta mengejawantahkan rasa menjadi kata. Dan tentu, beberapa frasa nya dibalut asa. Meski ada satu dua bulir airmata yang jatuh, ah, itu sudah biasa.

---

Lalu memori. Ya, memori! Aku ingin memutar kembali memori. Saat kau kehilangan arah. Pergi beranjak dari tanah tak bertuan, menuju hampa tapi kau bilang itu petualangan. "Demi mencari jati diri," katamu. Ku luapkan segala amarah. Kau hilang di ranah entah. Walau akhirnya kau kembali. Pada hati yang kau sebut rumah. Beramah tamah pada aku yang gundah dan masih marah. Meski itu semua kini menjadi pernah.

---

Ah, memori terbatas nyata. Aku ingin yang lebih! Aku ingin bermain dengan imaji. Imaji! Tempat yang tak mempunyai akhir. Ruang kebebasan tanpa perlu ruwet berpikir. Hanya membayangkan. Hanya berandai. Larut dalam benak, bayang tanpa penat. Kemudian leluasa menghampirimu, di sisi lain imajiku. Rebah di bidang dadamu. Tempat aku berpulang dulu. Sandarkan ketakutan. Letakkan beban. Tanggalkan segala kalut hingga tak tersisa. Menelanjangi rasa sampai pagi tiba.  Tapi itu hanya imaji.....

---

Pukul 3 pagi.

Di sepertiga malam ini, masih kusebut namamu. Tapi tulisanku kaku. Jemari kelu. Memori perlahan memudar sendu, imajiku biru. Entah apa yang salah..... Mungkin dua pertiga malamku, sudah muak akan kamu.

- Jakarta, 25 Mei 2017 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun