Mohon tunggu...
a. pram
a. pram Mohon Tunggu... -

uniq, punya idealisme, bersikap dan ga bodoh-bodoh amat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Setiap Orang Pasti Bisa Berhasil?

14 Mei 2011   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat ini ada dua pilihan yang diberikan pihak management kepadaku. Pertama, mengganti supervisor dan staff yang lama dan rekrut yang baru. Kedua, mempertahankan yang ada dengan meningkatkan produktivitas mereka. Pilihan pertama mengandung konsekuensi bahwa akulah yang harus mem-PHK mereka. Lalu membangun team kerja yang baru sesuai dengan keinginanku. Mulai dari memilih, rekrut dan mendidik mereka sampai siap kerja. Sedangkan pilihan kedua, aku harus bekerja keras untuk membuat mereka produktif dan menghasilkan nilai tambah yang positif bagi perusahaan.

Pilihan pertama memang relatif mudah dilaksanakan, dan mungkin hasilnya akan lebih cepat terlihat. Sebab aku semua yang membentuk dan mengarahkan team tersebut. Ibaratnya,akan lebih mudah menulis di lembaran kertas yang masih putih. Sedangkan pilihan kedua, pastilah akan lebih sulit, karena bagai kan menulis pada lembaran kertas yang telah berwarna coklat abu-abu.

Dan entah mengapa, aku justru lebih tertarik pada pilihan kedua. Dengan alasan bahwa pilihan tersebut lebih menantang. Dan terasa semakin menantang lagi karena pihak management hanya memberikan waktu tiga bulan kepadaku untuk menghasilkan perubahan itu. Mereka meminta pencapaian hasil yang significant agar mereka dapat dipertahankan.

Setelah seminggu mengadakan evaluasi, serta turun langsung ikut bekerja bersama mereka. Kukumpulkan mereka semua untuk briefing dan meeting. Dan sebelum menutup meeting hari itu, aku ceritakan suatu kisah pada mereka.

*** **

Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada ke 2 anaknya:

"Anakku ada 2 pesan penting yang ingin ayah sampaikan kepadamu untuk keberhasilan hidupmu." "Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada siapapun"

"Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik sinar matahari secara langsung."

Sang anak pun bingung dengan pesan ayahnya , dan akhirnya sang Ayah pun pergi untuk selama-lamanya.

Lima tahun berlalu, sang ibu pun menengok sih bungsu dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan, sang ibu pun bertanya "wahai anak bungsuku kenapa kondisi bisnismu demikian"

Si bungsu menjawab: "Aku mengikuti pesan ayah bu.. Saya di larang menagih piutang ke siapa pun sehingga banyak piutang yang tidak di bayar dan lama-lama habislah modal saya, yang ke 2 ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taxi". Kemudian sang ibu pergi ke tempat si sulung, kali ini keadaan berbeda jauh si sulung sukses menjalankan bisnisnya. Sang ibu pun bertanya, “ wahai si sulung kenapa hidupmu sedemikian beruntung?”. Sulung pun menjawab : "Ini karena aku mengikuti pesan ayah bu. Pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan utang kepada siapapun sehingga modal saya tetep utuh”. "Kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dengan motor yang saya punya saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Sehingga para pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup lebih sore".

Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang sama, namun masing-masing memiliki sudut pandang berbeda. Mereka melakukan cara yang berbeda sehingga mendapatkan hasil yang berbeda pula.

*****

Mungkin hadirnya tidak begitu lama dalam hidupku. Namun begitu, dia telah membuatku menyadari suatu hal penting dalam kehidupan ini, yaitu meraih kesuksesan. Dialah yang mendorong dan meyakinkanku sehingga mampu mengerjakan hal-hal itu. Dan dia juga yang mengatakan bahwa kesuksesan itu adalah hak semua orang, semua bisa meraihnya, selama mau mengusahakannya.

Dan tentu saja, semua yang dia katakan itu benar. Berkat dialah aku mampu merubah sudut pandangku dalam melihat dunia ini. Sehingga kesuksesan dapat kuraih dalam hidup ini, seiring dengan semakin majunya perusahaan yang telah kurintis dan bangun dari nol.

Aku sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk kenal dengannya. Bisa bekerja bersamanya. Dia yang notabenenya adalah anak pemilik perusahaan tempatku bekerja pada saat itu, mau turun langsung dan bekerjasama denganku. bekerja bersama seorang staff biasa yang hampir di PHK karena memiliki produktivitas kerja dibawah standart.

Semoga dia selalu dapat mengispirasi dan membuat sukses ribuan karyawan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan yang kini dipimpinnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun