Mojokerto - Pada hari Rabu, 17 Juli 2024 telah dilaksanakan program kerja KKN di Dusun Sukorejo, Desa Kemiri, Kab. Mojokerto yaitu sosialisasi serta penerapan Pestisida nabati berbahan dasar kulit bawang merah sebagai alternatif dari Pestisida kimia yang telah banyak beredar dan digunakan di pasaran oleh mayoritas petani. Hal ini juga merupakan solusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 terhadap kurangnya penggunaan bahan penunjang sektor pertanian yang bersifat organik. Hal ini juga diharapkan menjadi salah satu solusi yang berkelanjutan untuk menunjang kebeerlangsungan perekonomian Desa Kemiri.
Pestisida Nabati sendiri merupakan produk pertanian yang tergolong murah dan mudah dibuat, apalagi melihat kepada sektor pertanian Desa Kemiri yang rata - rata didominasi oleh pertanian bawang merah tentunya hal ini menambah nilai keberlanjutan daripada Pestisida nabati ini.Â
Pestisida nabati berbahan dasar bawang merah sendiri adalah alternatif sampingan yang kompatibel jika diharuskan penggunaan yang beriringan dengan penggunaan pestisida kimia atau pestisida Sintetis. Jika kita melihat kepada kandunganya, Bawang merah sendiri mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memiliki sifat insektisida dan fungisida.Â
Beberapa kandungan utama bawang merah yang berperan dalam aktivitas pestisida nabati seperti: Allicin; Senyawa sulfur yang memiliki sifat antimikroba dan insektisida. Flavonoid; Antioksidan yang juga memiliki sifat antifungi yang dapat membunuh pertumbuhan jamur pada tanaman. Saponin; Senyawa yang bersifat neurotoksin terhadap serangga sehingga menyebabkan hama serangga dehidrasi dan mati.
Mengacu kepada Pertanian Desa Kemiri yang sangat berpotensi untuk direalisasikanya program ini dan juga atas pertimbangan ekonomis yang telah disebutkan diatas maka Sub-Kelompok 5 dari Kelompok KKN R21 yang beranggotakan 3 Orang yaitu Moch. Takbir Fahmi Arizal dari prodi Manajemen, Shofi Putri Julian dari prodi Manajemen, dan Muhammad Saiful Anwar dari prodi Administrasi Bisnis melaksanakan program kegiatan tersebut. Sebelum dilakukanya sosialisasi kepada warga desa, Sub-Kelompok 5 Sudah melakukan pembuatan spesimen pestisida di Posko KKN.Â
Pembuatan pestisida nabati tersebut dengan cara mencampurkan Kulit Bawang Merah sebagai base atau bahan dasar pembuatan. Juga dengan mencampurkan sedikit bahan tambahan seperti Brotowali, Kunyit dan Lengkuas yang memiliki senyawa Insektisida yang hampir sama dengan Kulit bawang merah. Semua campuran dibiarkan terkonsentrasi 2 Hari sebelum dilakukanya sosialisasi.
Sosialisasi serta Penerapan Pestisida ini dilakukan langsung dengan mencobanya ke Tanaman petani yang bertempat di pematang persawahan daun bawang di Dusun Sukorejo, Desa Kemiri. Sosialisasi serta Penerapan dimulai pukul 16.00 Sore sampai dengan pukul 17.20 Sore. Kegiatan Sosialisasi serta Penerapan ini meliputi semua hal tentang bahan baku pembuatan, cara pembuatan, cara penyimpanan pestisida, cara penerapan dan informasi tentang kandungan pestisida.
Menurut para petani, hal ini termasuk hal baru yang harus dicoba. Apalagi saat mengetahui pembuatan pestisida nabati ini tidak memerlukan uang atau gratis. Karena konsep produk pestisida ini adalah Sustainability atau Keberlanjutan; yang mana semua bahan dasar bisa ditemukan dengan mudah di seluruh penjuru desa.Â