Mohon tunggu...
Apolonius Lase
Apolonius Lase Mohon Tunggu... Editor - Praktisi Media, Penyelaras Bahasa Kompas, Penulis Biografi

Bertugas sebagai penyelaras bahasa (Indonesia) di Harian Kompas. Lahir di Pulau Nias. Senang menulis untuk KOMPASIANA, terkait apa pun yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pertahanan Kokoh dan Skema Serangan "Mule", Garuda Kalahkan Arab Saudi

20 November 2024   07:58 Diperbarui: 20 November 2024   09:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marselino Ferdinan (7) mencetak gol pertama Indonesia dalam laga melawan Arab Saudi, Selasa (19/11/2024). (Tangkapan layar MNC)

Pertahanan kokoh dan serangan mule--meminjam istilah dari bahasa Jawa, yang berarti serangan balik--adalah kunci keberhasilan dari timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0. Gol yang dilesakkan oleh Marcelino Ferdinan ke gawang Arab Saudi membuat seluruh rakyat Indonesia bersorak gembira, Selasa (19/11/2024).

Saya sempat membatin, seandainya saja Marselino dimainkan sejak babak pertama saat melawan Jepang pada Jumat, 15 November 2024,  mungkin situasi akan berbeda. Bukan tidak mungkin Indonesia bisa mengimbangi Jepang pada laga yang berakhir 0-4 untuk kemenangan Jepang tersebut.

Kepiawaian Marselino menerima umpan silang dari sektor kiri yang dikirimkan Rubner (11) saat laga berjalan 31 menit membuat Indonesia unggul 1-0. Rubner rupanya melihat gerakan tangan Marselino meminta bola. Ia langsung mengirimkan bola ke sela-sela barisan pertahanan Arab Saudi. Saat itu Marselino sudah di posisi wuenak. Ia terima bola matang dari Rubner dengan kaki kanannya. Empat orang benteng pertahanan Arab Saudi sudah menghadang. Marselino tidak segera menendang. Ia membuat satu gerak tipu seakan menggocek bola tersebut. Pemain Arab sesaat bingung membaca arah bola. Ternyata, Marselino tidak jadi mengubah arah bola. Ia langsung menembakkan bola ke ruang kosong gawang sebelah kiri kiper Arab Saudi, Al-Kassar (22). 1-0 Indonesia memimpin.

Gol kedua Marselino pada menit ke-57 juga menunjukkan "Si Anak Ajaib" ini pintar menempatkan diri. Berawal dari keberhasilan Marselino menguasai bola, menyisir sisi kanan lapangan. Ia terlihat menggiring bola sejenak. Di saat yang tepat ia pun menyodorkan bola ke Calvin Verdonk (17) yang berlari tanpa bola. Verdonk dengan cepat membawa bola ke depan gawang Arab Saudi. Marselino seketika itu sudah berada mengawal Verdonk. Sebelum diganggu oleh pemain lawan, Verdonk  segera menyodorkan bola ke Marselino. Menerima umpan tersebut, Marselino mencoba tembakan langsung ke arah gawang, tetapi bola membentur tembok pertahanan. Dua pemain Arab Saudi berusaha menghadangnya. Bola pun kembali ke Marselino. Sambil mengarahkan bola ke arah gawang meninggalkan dua orang pemain Arab yang sudah terjatuh, Marselino langsung berhadapan dengan kiper Arab Saudi. Dengan sekali cungkil dengan tenaga terukur, bola pun diarahkan masuk gawang dan tidak bisa dijangkau oleh penjaga gawang Arab Saudi. Gollllll..... Gemuruh di Stadion Utama Bung Karno kembali pecah. Indonesia memimpin 2-0. 

Pertahanan Kokoh

Memang dari berbagai pendapat para pengamat sepak bola, pertahanan tim Garuda yang dikomandoi oleh Rizki Ridho dan Jay Idzes menjadi kunci. Sepertinya pelatih timnas Shin Tae-yong  di barisan depan ini memberi perhatian lebih. Terbukti sepanjang laga, pertahanan tim Garuda kokoh. Rizky Ridho begitu tertib dan menghalau segala serangan Arab Saudi. Formasi 4-3-3 menjadi pilihan terbaik untuk Indonesia. Bahkan, di beberapa kesempatan formasi ini fleksibel berubah menjadi 5-3-2.

Pada pertandingan tadi malam melawan Arab Saudi, tampak Shin Tae-yong mempraktikkan formasi tersebut. Menghalau bola dari daerah pertahanan Indonesia sukses dilakukan.  Bahkan, melihat ini tidak sekali Arab Saudi mulai "bermain" dengan memancing emosi para pemain Garuda. 

Bahkan, ada momen ketika wasit asal Uzbekistan memberhentikan permainan ketika pemain Arab Saudi tergeletak di lapangan di kotak penalti Indonesia sambil memegang kepalanya. Ia terkena Justin Hubner  yang menghalau bola. Sesaat kaki Hubner menghalau bola,  kepala pemain Arab Saudi menunduk. Kepala pemain Arab Saudi itu pun terkena kaki Hubner. Wasit memutuskan untuk mengandalkan bantuan Video Assistant Referee (VAR). Seluruh penonton di televisi terlebih di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) cemas dan deg-degan. Hasilnya, Hubner diganjar kartu kuning. Syukur tak ada hukuman tendangan 12 pas.

Setelah tembok pertahanan kokoh, lini tengah yang dijaga oleh Thom "Profesor" Haye, Ivan Jenner dan Marselino sukses mengolah dan merancang serangan ke lini pertahanan lawan. Walaupun penguasaan bola Arab Saudi unggul atas Indonesia, tetapi gawang tetap aman dari serangan bertubi-tubi pemain "The Green Falcons".

Skema Serangan Balik

Instruksi pelatih STY untuk mengoper bola jauh ke depan berkali-kali menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencetak gol. Hanya, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen terkadang kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir. Beberapa kali peluang gol hilang disia-siakan oleh Oratmangoen dan Struick.

Pola pemain tengah untuk "keroyokan" merebut bola dari kaki lawan patut terus dilakukan. Ketika bola diambil alih lalu dikirim ke pemain depan, ini menjadi peluang berbuah gol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun