Mohon tunggu...
ashiong munthe
ashiong munthe Mohon Tunggu... Pengajar -

Saya senang belajar dari siapa pun, dimana pun dan dengan apa pun....:) Hidup berjuang untuk mampu bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun Ajaran Baru Tiba: Analisis Diri Anda Sebagai Pembelajar

6 Agustus 2015   09:16 Diperbarui: 7 Agustus 2015   07:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Musim liburan telah selesai saatnya siap untuk mengawali semester baru di sekolah atau perguruan tinggi. Untuk mengawali semester baru, tidak cukup hanya mengenal wilayah kampus atau sekolah dan beradaptasi dengan teman-teman baru Anda. Anda harus mengenal potensi dan kecenderungan gaya belajar yang Anda miliki, agar dapat memaksimalkan potensi belajar Anda. Dengan demikian, perlu memperhatikan diri Anda sendiri sebagai pembelajar. Hal ini sangat penting agar Anda sukses dalam pembelajaran yang anda lalui.

Belajar adalah suatu proses perubahan

Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling unik, pasti memiliki sistim pembelajaran berbeda-beda satu sama lainnya. Setiap gaya belajar personal tersebut selalu dipengaruhi pengalaman masing-masing individu.

Mengutip pernyataan Djamarah & Zain, bahwa “belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap; bahkan segenap aspek organisme atau pribadi”. Pembelajaran yang dikatakan sebagai suatu proses merupakan perubahan yang mengarah pada yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak bisa menjadi bisa. Ada orang yang senang belajar melalui hal-hal baru dan sesuatu yang menantang. Hal baru tersebut dipelajari sehingga menciptakan keterampilan baru dengan dasar filosofi, bahwa semakin banyak yang diketahui maka semakin banyak pula yang tidak diketahui.

Temperamen memengaruhi gaya belajar Anda

Temperamen juga mempengaruhi gaya belajar Anda. Teori tempramen merupakan hasil kajian Hipocrates yang dikembangkan oleh Immanuel Kant dengan membagi empat karakter manusia, yaitu sanguinis, kholeris, melankolis, dan phlegmatis. Temperamen adalah gabungan dari sifat/karakteristik dalam diri seseorang yang cenderung menentukan cara ia berpikir, bertindak, dan merasa.

Ciri-cirinya yang bisa diperhatikan dalam diri Anda adalah sebagai berikut: sanguinis positifnya ialah hangat, bersahabat, berbelas kasihan, responsif, antusias, ramah, banyak bicara. Negatifnya juga ada yaitu tidak disiplin, emosi labil, tidak produktif, egosentris, membesar-besarkan masalah.

Kholeris positifnya ialah berkemauan keras, independen, memiliki visi, praktis, produktif, tegas, pemimpin. Negatifnya ialah dingin, cepat puas diri, ceroboh, dominan, sulit mengampuni, sarkastis, pemarah, kejam.

Melankholis positifnya ialah perfeksionis, berbakat, analitis, tekun, disiplin, rela berkorban. Negatifnya ialah pemurung, pembalas, berpusat pada diri sendiri, berpikir negatif, kurang bermasyarakat, perasa, teoritis.

Phlegmatis positifnya ialah tenang, kalem, obyektif, diplomatis, efesien, teratur, cuek, tidak peduli, praktis, humoris, dapat di andalkan. Negatifnya ialah kikir, egois, tidak punya motivasi, suka menunda-nunda, tidak tegas, suka mencari aman sendiri, cepat kuatir, penakut.

Meskipun keempat temperamen tersebut ada di dalam diri kita, pasti setiap kita memiliki satu yang dominan. Sekarang Anda dapat menganalisis diri sendiri melalui uraian tersebut, agar dapat menemukan satu ciri dominan temperamen yang Anda miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun