Musim kemarau yang panjang memang memang sangat menyusahkan bukan? Musim kemarau banyak menyebabkan kekeringan,kelaparan dan bahkan kebakaran lahan. Jangankan daerah bawah, Di daerah atas saja sulit untuk mendapatkan air bersih, Itu semua dikarenakan musim kemarau yang panjang.
Dan menyebabkan beberapa pelaku usaha yang menggunakan air sebagai bahan baku utama mengalami kerugian. Salah satu contohnya adalah Eyo cuci steam yang berlokasi di bandung, Eyo (37) sebagai pemilik terpaksa menutup tempat steam nya dikarenakan keringnya sumur yang ia gali, padahal sumur yang ia gali itu mencapai kedalaman 15 meter.Â
Meskipun tempat cuci steamnya berada didekat kali, akan tetapi ia tidak mau mengambil air dari kali, karena kondisi kali yang kerap dijadikan tempat buang "hajat" orang-orang sekitar yang menjadikan kali itu kotor.
"Mending saya tutup mas, daripada harus buka tapi menggunakan air kali yang kotor, soalnya nanti kualitas steam saya jelek, dan itu bisa berdampak pada bisnis saya kedepannya." Ujar Eyo.
Dan kekeringan juga merambah di pemukiman warga, Ibu Eli (46) adalah salah satu contohnya, Beliau memiliki usaha kost, dan sumurnya dipakai di kost juga kering, "saya bingung sih mas, soalnya banyak anak kost yang mengeluh air habis,air kotor dan sebagainya. Abis mau gimana lagi? Memang lagi musim kemarau." Ujar Eli.
Tetapi dibalik keresahan beberapa pelaku usaha akan dampak musim kemarau, tidak dengan pelaku usaha Wedding organizer, Chandra (28) pada musim ini ia mengatakan bahwa keuntungan yang didapat sangat besar.Â
"Karena musim kemarau saya jadi banyak sekali pelanggan yang ingin melakukan pernikahan di area outdoor, makanya saya bingung harus bersyukur atau tidak."Â
Ya memang musim kemarau sangat tidak menguntukan untuk sebagian orang, tapi bagi sebagian lagi musim kemarau adalah musim yang sangat menguntukan. Jadi apakah anda termasuk orang yang dirugikan? Atau malah yang diuntungkan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI