(Minggu, 26 mei 2024). Perlombaan burung Perkutut ke 10 yang di adakan pada lapangan  Alun-Alun Kidul, yang bertujuan untuk mempererat Persaudaan pelestarian perkutut seluruh indonesia. menurut peserta Adi kusumo, jumlah peserta yang mengikuti acara pada saat itu  lumayan banyak yakni 675 ekor Burung Perkutut yang mengikuti perlombaan, dengan jumlah tropi 30 menjadikan perlombaan ini menjadi menarik.Â
KGPAA ialah singkatan dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya, piala yang diberikan KGPAA ialah dalam rangka memperingati Hadeging Kadipaten Pakualaman.
kegiatan ini memiliki makna dan sejarah budaya yang penting bagi masyarakat yogyakarta. oleh karena itu pada acara ke-212 adanya acara-acara seperti upacara adat bucalan, lomba-lomba, sayembara, khinatan massal, wayang dadan upacara peringatan.
Tema peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 adalah Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, yang menggambarkan karya yang dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dalam berbakti kepada negeri.Â
oleh karena itu diadakannya sebagian acara yang temasuk pada Konkurs besar seni suara alam dalam perebutan piala KGPAA 2024 tersebut bertempatan di Alun-Alun Kidul (Alkid) sudah berlangsung selama 2 hari, mulai dari Sabtu-minggu.
Walaupun acara tersebut yang dimulai dari sabtu tetapi, pembukaan acara dilaksanakan pada minggu (26/5/2024). pada jam  8 dimulainya acara, melakukan pembukaan yang dengan membacakan sambutan tertulis dalam Paku Alam X, yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan, dan pelepasan Perkutut dengan bersama-sama.Â
pada pembukaan sambutan tertulis tersebut yang dibacakan berbunyi, "lomba burung perkutut ini mempunyai arti yang besar dalam mempererat rasa persaudaraan dan silahturahmi antar sesama pengemar burung Perkutut dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata dan pelestarian fauna khususnya untuk burung Perkutut."
Ketua Panitia Susriyanto mengatakan "untuk para peserta yang hadir pada acara ini selain dari Yogyakarta, adapun yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Bali, Jakarta, Surabaya, Madura, bandung, cirebon, subang, tegal dan masih banyak lagi. acara ini diadakan setiap tahunnya, kecuali pada saat Wabah Virus Covid-19 lalu, sempat berhenti pada dua tahun. Event acara burung Perkutut ini sangat ditunggu-tunggu para peserta dan sebagian orang disetiap tahunnya.," menurut Ketua pelaksana panitia 2024, susriyanto.
"Masyarakat pencinta burung lebih memilih burung Perkutut Karena suaranya yang bagus berdasarkan pada Katurangan serta mendengarkan lantunan suara anggunnya. Katuranggan adalah pengetahuan bentuk tubuh, yaitu ada suatu keyakinan bentuk kepala, leher, badan, ekor, kaki, paru dan sebagainya. kualitas burung Ini menggambarkan dengan suara yang Berkualitas, pada burung Perkutut tersebut yang disababkan dengan suara burung Perkutut yang anggun dan merdu.