Oleh: Apir Imami
Dikau berangkat pagi setelah menyuap nasi, atau sepotong roti dan segelas susu yang mengiringi, atau pun setelah bercanda ria dengan anak istri, menyusuri jalan nafkah untuk keluarga sepenuh hati
Tidak apa menjadi buruh dan petani, menerjang gerimis bersambut terik mentari, dikerjakan begitu senang tak terungkap lagi, asal pulang ke rumah membawa sesuatu untuk dibagi
Tidak apa lelah menghampiri, dalam menuntaskan pekerjaan yang memerlukan tenaga berulangkali, nanti terbayar sudah dengan senyuman mereka setiap hari, senyuman orang-orang yang dicintai, bahwa suami atau bapak mereka memang peduli
Agar tidak terdengar suara perut yang tak terisi, atau buliran bening yang mengalir di pipi, saking kuat menahan ratapan lapar yang menggelayuti, rasa syukur akan hadir selalu dalam menuntun cerita hidup ini
Sabarlah diri, nanti akan datang suatu berkah dan limpahan nafkah yang mengikuti, asal ikhtiar dan doa semakin diperkuatkan lagi, karena setiap manusia dipergulirkan rezeki, ada saat turun lalu naik menjulang tinggi
Jambi, 18 Januari 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI