Mohon tunggu...
Apir Imami
Apir Imami Mohon Tunggu... Lainnya - Pujangga yang mampir sejenak di dunia

Sirami jiwa dengan zikir pada Ilahi# Ibu dari seorang buah hati penyejuk jiwa# Long life education # Life is story # Fighter

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nak, ketika Dikau Masih Kecil

17 Januari 2021   00:35 Diperbarui: 17 Januari 2021   00:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Apir Imami

Duhai buah hati penyejuk diri, alangkah bahagia kami, saat dikau mulai pintar mengenali, yang mana ayah yang mana ibu tampak jeli

Tertawa riang menggemas pipi, suara ciluk-ba makin terdengar lagi, riang kembali, tepuk tangan dari orang di sekitar senang sekali

Mulai belajar berdiri, tidak berkecil hati, berusaha selalu sampai puas diri, walau jatuh berulangkali

Merangkak dan tengkurap aktivitas yang disenangi, tersenyum lagi menampakkan gigi, terhitung empat sampai enam tampak lucu memikat kami, dipeluk dirimu penuh cinta murni

Semoga hidupmu semakin diberkahi, dari lahir sampai tak terhingga masa nanti, sampai berjumpa Tuhan yang maha mengasihi, jadilah anak yang berbakti dan berhati suci

Jambi, 17 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun