Mohon tunggu...
Apir Imami
Apir Imami Mohon Tunggu... Lainnya - Pujangga yang mampir sejenak di dunia

Sirami jiwa dengan zikir pada Ilahi# Ibu dari seorang buah hati penyejuk jiwa# Long life education # Life is story # Fighter

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perawat di Pinggir Kota

28 Oktober 2020   11:02 Diperbarui: 28 Oktober 2020   11:13 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Apir Imami

Membantu banyak nyawa adalah tugas utama, tidak peduli siapa mereka, begitu pula malam menyapa diserang kantuk tak terhingga, kau tetap setia

Siang pun sama tidak jauh beda, silih berganti manusia berdatangan dengan segudang problema, meski mata bersambut lelah sebagai pertanda, agar sejenak bersantai ria

Tapi... hati mulia tetap mutiara, "tak usah cemas, saya mampu menghadapi ini semua," katamu suatu ketika

Binar mata semakin kentara, serta senyuman yang mengajak manusia terpana, mereka menyangka kau baik-baik saja, namun ... tak banyak yang tahu bahwa di ruang hati nan istimewa terselip cerita tak terkata, hingga lelah airmata

Bingkisan untukmu selalu berbentuk doa, semoga kau bergelimang kebaikan dan anugerah dari-Nya, hai perawat di pinggir kota

Jambi, 28 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun