Mohon tunggu...
Apir Imami
Apir Imami Mohon Tunggu... Lainnya - Pujangga yang mampir sejenak di dunia

Sirami jiwa dengan zikir pada Ilahi# Ibu dari seorang buah hati penyejuk jiwa# Long life education # Life is story # Fighter

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sentral Kehidupan yang Abadi

26 Oktober 2020   04:33 Diperbarui: 26 Oktober 2020   04:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Apir Imami

Bila mendung menyapa bumi, masih ada sinar mentari yang menguak tumpukan awan yang menebal memberikan cerah yang berarti

Bila gulita menghiasi, masih ada pelita yang menerangi

Bila dahaga menguasai, masih ada air sejuk yang mengalir tiada henti

Bila gundah-gulana semakin menyita diri, kemarilah ... ikuti nasihat ini, nanti akan bertemu penawar sejati

Sentral kehidupan yang abadi

Yakni, mendekat dan setia kepada Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri

Jambi, 25 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun