Mohon tunggu...
Apip Udin
Apip Udin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saat ini masih travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kemandirian Ekonomi Menyongsong Bonus Demografi 2045

22 Oktober 2024   21:28 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketahanan sosial erat kaitannya dengan kemandirian ekonomi. Secara sosial, masyarakat yang mandiri secara finansial cenderung lebih stabil. Oleh karena itu penting untuk mengembangkan inisiatif yang tidak hanya fokus pada aspek ekonomi tetapi juga mengedepankan nilai-nilai sosial dan solidaritas. Rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pembangunan dapat ditingkatkan melalui program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengambilan keputusan. Masyarakat yang terlibat aktif lebih peduli terhadap lingkungan dan kondisi sosialnya

Selain itu, program untuk mendukung inklusi sosial, seperti pelatihan bagi kelompok rentan, harus diperkuat. Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berkelanjutan. Pemberdayaan kelompok marginal seperti perempuan dan anak juga harus menjadi perhatian utama. Dengan meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan dan peluang ekonomi, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan berkelanjutan

Tantangan lingkungan yang harus dihadapi adalah dengan meningkatnya tekanan pada berbagai sumber daya alam. Bonus demografi akan menempatkan tekanan pada negara-negara di mana populasi yang besar tinggal. Integritas lingkungan harus dilindungi, dan oleh karena itu, keberlanjutan dalam strategi ekonomi harus diberikan prioritas. Ekonomi hijau harus dipromosikan, dimana motivasi dihasilkan dalam upaya insentif praktik dan menghukum. Meskipun ini adalah panggilan untuk pemerintah, cukup banyak praktik pertanian yang maju, sehingga pemerintah seharusnya dapat mendorong masyarakat untuk berkelompok. ini adalah cara hijau untuk menjalani. dengan bonus demografi.

Pendidikan tentang keberlanjutan dan lingkungan juga harus dimasukkan dalam kurikulum. Generasi muda perlu dibekali dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Kesadaran lingkungan yang tinggi di kalangan masyarakat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi yang tidak terencana.

Membangun kemandirian ekonomi menjelang bonus demografi tahun 2045 memerlukan upaya gabungan dan upaya banyak orang. Untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bekerja sama. Melalui komitmen yang kuat, kita dapat mencapai kemandirian finansial, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang

Tantangan lingkungan meliputi peningkatan tekanan pada berbagai sumberdaya alam. Populasi demografi bonus mendorong negara-negara tempat populasi demografi berkembang besar-besaran hidup. Segi-segi lain dari integritas lingkungan harus dilindungi dan, oleh karena itu, ekonomi yang berlanjut harus menjadi strategi serius. Sebagai contoh, ekonomi hijau, di mana motivasi disediakan dalam upaya insentif praktik dan menghukum, harus dipromosikan. Secara relatif dengan efek pra bonus demografi lebih muda. Terlepas dari panggilan kami untuk pemerintah, cukup banyak praktik pertanian canggih sehingga kami yakin pemerintah Indonesia akan dapat mendorong masyarakat untuk berkelompok. Ini adalah cara hijau untuk menjalani. sedikit toko dengan bonus demografi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun