Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu Tubuh dan Roh. Tubuh adalah unsur kasar yang terdiri dari kulit, daging, saraf, dan darah. Sedangkan Roh adalah unsur halus yang sampai saat ini tidak ada titik temu dalam mendefinisikannya.
Kedua unsur tersebut saling melengkapi. Jika hanya ada satu unsur, yaitu Tubuh, maka manusia tidak dapat hidup. juga sebaliknya, jika hanya ada unsur Roh, maka manusia tidak  memiliki eksistensi.
Manusia adalah makhluk yang sempurna, hal itu berdasarkan dalil naqli (Q.S. At-Tin: 4) dan dibuktikan dengan kenyataan. Salah satu keistimewaan yang hanya dimiliki manusia adalah akal. Akal adalah hasil dari proses berfikir manusia. "Semua orang mempunyai otak, tetapi tidak semua orang mempunyai akal," ucap Buya Hamka dalam bukunya Falsafah Hidup. Ada sebagian orang yang males mikir, hal itu wajar saja, karena mikir itu butuh proses, dan ada sebagian orang yang tidak mau berproses sehingga ada potensi salah dalam mengambil keputusan.
Seperti yang kita ketahui, di bumi ini terdapat Tiga Makhluk hidup, yaitu Manusia, Binatang, dan Tumbuhan. Ketiga makhluk tersebut memiliki unsur Roh. Pertama, Anima Vegetatifa, roh yang ada pada Tumbuhan. Fungsi roh ini hanya bisa membuat tanaman tumbuh dan berkembang.
Kedua, Anima Sensitiva, roh yang ada pada hewan. kategori roh ini dapat berfungsi untuk menggerakan, menumbuhkan, berkembang, tetapi tidak bisa sadar, berperasaan dan berfikir.
Ketiga, Anima Intelectiva, roh insani, roh yang paling tinggi dan sempurna. Kategori roh ini berfungsi menggerakan, menumbuhkan, berkembang, sadar, berperasaan dan berfikir.Â
Dari ketiga kategori roh tersebut kita bisa mengetahui bahwa manusia adalah Makhluk Sempurna, Hanya manusia yang mampu memiliki kesadaran, dan mampu untuk berfikir. Artinya, jika kita sebagai manusia tidak memiliki kesadaran (menyadari kesalahan dll.) dan tidak mampu untuk berfikir maka apa bedanya kita dengan hewan?Â
     Â
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI