Mohon tunggu...
Apip Romdoni
Apip Romdoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator

Hanya seorang pemalas yang ingin menyampaikan apa yang ada di pikiran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan anak Petani Menuntut Ilmu Sampai ke Tarim

29 Juli 2021   10:58 Diperbarui: 29 Juli 2021   13:49 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toyyib (Baju Cream) & Muhammad ibrohim (Baju Biru) - Tarim, Hadramaut Yaman

Kota sihir, Hadramaut - Yaman
Kota sihir, Hadramaut - Yaman

Beliau ahli dalam pijat memijat dan banyak yang meminta ia untuk memijatnya biasanya santri atau ustadz-nya, walaupun dia tidak memasang tarif tapi mereka selalu memberikan uang kepadanya.

Masalah utang 10 juta? Alhamdulillah sudah lunas sejak 1 minggu ia belajar di tarim. Pada saat itu ibunya menelpon, "Nak! Hutang 10 juta-nya Alhamdulillah sudah lunas. Ibu juga heran, ada saja orang yang ingin memberikan sedekahya." Ucap ibu.

Tarim adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT pada hamba-hamba yang Ia kehendakinya, terlepas dari status sosialnya, miskin atau kayanya. Tekad dan kesungguhan yang tinggi dalam mencari ilmu dan mengambil berkah dar kota ini, adalah pintu utamanya.

Belajar ditarim bukan tentang berapa harta yag kita punya, tapi tentang tekad, cinta, dan kerinduan dalam hati kita. Toyyib adalah satu kawan dari Muhammad Ibrahim yang berhasil membuktikan bahwa mencintai para kekasih Allah tidak akan berujung hampa, dan tidak akan sia-sia

Dan membuktikan bahwa harta bukanlah penentu segalanya, serta membuktikan bahwa tekad, usaha, serta do'a dan nasehat seorang ibu adalah kompisisi sempurna untuk menggapai tujaun

Tarim, 11 Februari 2021

Kisah ini penulis ambil dari salah satu kiriman instagram Muhammad Ibrohim, semoga bisa dijadikan pelajaran dan motivasi untuk kita semua, semoga bermanfaat dan terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun