Mohon tunggu...
Aming
Aming Mohon Tunggu... Lainnya - Pemilik Website www.infokita17.com

saya ingin menulis tentang apa yang saya pikirkan saja, boleh di follow jika suka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Media Sosial: Dampaknya terhadap Praktik Jurnalistik

19 Juni 2024   19:05 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transformasi media sosial telah mengubah  media dan jurnalisme secara keseluruhan dalam beberapa dekade terakhir. Perkembangan sebuah teknologi digital memungkinkan banyak masyarakat untuk terhubung secara global dan segera membagikan informasi, menciptakan platform baru untuk pertukaran berita, opini, dan sebuah pandangan. Namun, di balik kemudahan dan aksesibilitas yang ditawarkan media sosial, terdapat dampak yang kompleks terhadap praktik jurnalistik, baik positif maupun negatif.

Salah satu aspek paling mencolok dari sebuah transformasi media sosial adalah perubahan dalam cara jurnalis memperoleh informasi. Sebelumnya, wartawan mengandalkan sumber-sumber tradisional seperti wawancara langsung, dokumentasi, dan riset mendalam. Kini, mereka dapat memanfaatkan platform seperti Twitter, Facebook, dan Instagram untuk mengumpulkan informasi secara real-time. 

Namun, ada nya kecepatan ini juga menghadirkan tantangan baru. Informasi yang diperoleh dari media sosial sering kali belum diverifikasi dengan baik, meningkatkan risiko penyebaran berita palsu atau tidak akurat. Hal ini menuntut jurnalis untuk menjadi lebih kritis dan hati-hati dalam mengecek fakta- fakta sebelum mengambil keputusan untuk mempublikasikan sebuah berita.

Tantangan Etika dan Integritas

Meskipun memberikan manfaat besar, media sosial juga menimbulkan tantangan etika dan integritas dalam praktik jurnalistik. Tekanan untuk mempublikasikan berita dengan cepat sering kali bertentangan dengan adanya prinsip jurnalisme yang menuntut verifikasi dan kehati-hatian. Berita yang dibagikan secara cepat dan luas di media sosial dapat menyebabkan banyak penyebaran informasi yang salah atau bahkan merugikan.

Selain itu, platform media sosial sering kali merupakan medan yang penuh dengan opini yang berlawanan. Hal ini dapat mengganggu objektivitas jurnalis dan mempengaruhi cara mereka mengelola dan menyajikan sebuah berita. Jurnalis harus tetap berpegang pada kode etik mereka, seperti kejujuran, keadilan, dan kemandirian, meskipun tekanan dari berbagai pihak untuk mengambil posisi atau memihak.

Transformasi media sosial juga memunculkan tantangan dalam hal regulasi dan pertimbangan hukum. Platform-media sosial sering kali beroperasi di lintas batas negara tanpa regulasi yang konsisten. Ini menyebabkan kesulitan dalam menegakkan standar jurnalistik universal dan menanggapi pelanggaran etika atau kejahatan di dunia maya.

Transformasi media sosial telah mengubah cara jurnalisme beroperasi secara mendasar. Meskipun memberikan manfaat besar dalam hal aksesibilitas, keterlibatan publik, dan inovasi, perubahan ini juga menimbulkan tantangan serius terkait dengan kecepatan, kebenaran, etika, dan regulasi. Jurnalis harus tetap berkomitmen pada standar profesionalisme yang tinggi, memanfaatkan potensi positif dari media sosial sambil mengatasi risiko dan komplikasi yang terkait. Hanya dengan pendekatan yang hati-hati dan kritis, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kualitas dan dampak positif jurnalisme dalam era digital ini.

Nama Penulis : Sherly Rosalia
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Instansi :Universitas Hasyim Asy'ari 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun