Erika Septianingsih, Nadya Alifah Putri,Â
Wulan Rahmadhani.,S.ST.,MMR.,Dr.PH , Eka Novyriana.,S.Si.T.,M.P.H , Dr. Mu. Basirun Al Ummah., M.Kes
Masyarakat miskin pinggiran saat ini banyak mengalami permasalahan, diantaranya derajat kesehatan masyarakat yang cenderung rendah. Hal itu disebabkan sebab biaya kesehatan yang cenderung mahal dan menyebabkan rendahnya akses ke pelayanan kesehatan secara umum. Dalam kondisi dan situasi sekarang ini secara umum didefinisikan kaum marjinal sebagai masyarakat yang terpinggirkan sebab gelandangan, miskin, anak jalanan, kaum buruh, dan lainnya. Masyarakat marjinal mempunyai hambatan saat menunjukkan ekspresi, suara, danberpendapat terhadap sesuatu yang terjadi pada diri mereka. Banyak faktor yang menjadi faktor penyebab ketimpangan sehubungan dengan pelayanan kesehatan diantaranya karena berkembangnya teknologi kedokteran dan kesehatan, pola penyakit yang selalu berubah, pola pembiayaan yang mahal dengan basis pembayaran out of pocket yang membuat akses menuju pelayanan kesehatan semakin kecil.Â
Bidan sebagai petugas yang menyediakan pelayanan hendaknya bisa memberi jaminan pelayanan secara akuntabilitas dan profesional serta aspek legal untuk memberi pelayanan kebidanan. Landasan komitmen yang kuat berbasis moral dan hukum yang baik dibutuhkan sehingga bisa dicapai mutu pelayanan kebidanan secara baik. Pelayanan kebidanan dijalankan oleh bidan termasuk dari pelayanankesehatan tingkat primer, sekunder dan tertier. Dibutuhkan tenaga bidan dengan kemampuan untuk aspek intensitas kognitif agar layanan kesehatan yang diberikan juga berkualitas, yang mana bukan sekadar level tahu, komprehensif danaplikasi, namun didalamnya diperlukan juga kemampuan sintesa, analisis, dan evaluasi, dengan demikian mempunyai kemamuan berpikir kritis untuk sebuah keputusan yang nantinya diambil dan perasaan klien yang tengah ditangani bisa lebih dimengerti.
A. Praktik manajerial asuhan kebidanan di komunitas
1. Asuhan Antenatal Care
Definisi dari manajemen asuhan antenatal di komunitas yaitu serangkaian upaya yang dijalankan bidan secara sistematis agar persalinan dan kehamilan yang sehat bisa dijalankan menyesuaikan standar yang ada.Â
Asuhan standar pelayanan kebidanan mempunyai 6 langkah:
1) Mengidentifikasi ibu hamil
2) Pemantauan dan pemeriksaan antenatal
3) Palpasi abdominal
4) Pengelolaan dini hipertensi saat hamil
5) Pengelolaan anemia saat hamil
6) Persiapan kehamilan
2. Asuhan Intranatal Care
Standar pelayanan kebidanan, asuhan ketika persalinan yang mana bidan melaksanakan penilaian dengan cepat bahwa persalinan telah dimulai, lalu dipantau dan diberikan asuhan yang tepat menyesuaikan apa yang dibutuhkan klien ketika proses persalinan
3. Asuhan Postnatal Care
Sehubungan dengan pelayanan kebidanan komunitas, pengelolaan PNC dilaksanakan dengan tujuan agar kesehatan bayi dan ibu bisa tetap terjaga, bisa dipakai untuk deteksi dini dan melksanakan skrining secara komprehensif, dan memberi rujukan ketika terjaadi komplokasi pada bayi dan ibu, menyediakan pelayanan keluarga berencana dan pendidikan kesehatan. Kunjungan PNC mencakup 6 minggu postpartum, 2 minggu postpartum, 6 hari postpartum, 6-8 jam postpartum.
4. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
Penyimpangan tumbuh kebang pada balita, bayi, dan anak prasekolah bisa ditemukan secara cepat melalui pemeriksaan dan deteksi dini tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah. Dengannya bisa tampak permasalahan tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah, sehingga akan lebih mudah saat harus melaksanakan intevensi dan waktu yang dimiliki tenaga kesehatan akan lebih lama saat membuat rencana tindakan.
5. Asuhan BBL & Neonatus
BBL/ neonatus meliputi 0-28 hari. Pelayanan kesehatan neonatus merupakan pelayanan kesehatan selaras dengan pemberian standar dari tenaga kesehatan yang kompeten terhadap neonatus sekurang kurangnya 3 kali, sepanjang periode 0 hingga 28 hari sesudah lahir, termasuk lewat kunjungan rumah atau di fasilitas kesehatan.
B. Program Pemerintah
Pemerintah telah mempunyai program seperti yang dibahas pada RPJMN 2015- 2019 untuk menanggulangi dan afirmasi daerah 3T dan daerah tertinggal serta kelompokkelompok marjinal ini. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi dianyaranya terobosan atau program yang dijalankan belum sistematik dan masih tambal sulam secara keseluruhan, atau puskesmas yang menyediakan layanan by request dengan nomor handphone namun tidak terdapat jaringan di daerah itu, akses menuju layananan BPJS yang banyak dimanfaatkan oleh mereka yang dekat dengan layanan dan kelas menengah.