Saat ini Internet bukanlah barang yang asing lagi bagi kebanyakan orang. Apalagi sejak semakin mem-booming-nya situs-situs jejaring sosial . Hampir semua kalangan, mulai dari anak kecil sampai orang tua, baik yang di desa maupun yang di kota, hampir pasti pernah menggunakan internet.
Banyak sekali manfaat yang dapat di ambil dari internet, pun tak kalah banyak juga dampak buruk dari internet. Beragam informasi yang di butuhkan mulai dari hal yang remeh temeh sampai informasi yang “berat” dapat dengan mudah di peroleh di dunia tanpa batas ini. Hanya dengan sekali klik, dalam sekejap semua informasi tersebut sudah tersedia di depan mata dan siap untuk di lahap.
Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, yang seakan tidak dapat di hentikan, konten-konten yang di sediakan juga semakin bervariasi dan cenderung lebih dinamis dan interaktif, dalam arti ada komunikasi dua arah antar pihak penyedia dan pengguna informasi tersebut. Sehingga internet menjadi semakin menyenangkan untuk digunakan. Sebut saja semisal facebook sebagai salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, Kaskus sebagai forum terbesar di Indonesia dengan kaskuser yang tersebar hampir di seluruh pelosok negeri ini, dan masih banyak lagi contoh lain yang memungkinkan terjadinya komunikasi di antara para pengguna internet di seluruh dunia.
Namun ada satu hal yang menjadi perhatian saya dalam perkembangan dunia internet yang pesat ini. Yang menurut saya merupakan salah satu efek buruk dari internet itu sendiri. Yaitu etika dan sopan santun yang terasa semakin luntur di antara para pengguna internet tersebut, khususnya dalam forum-forumdiskusi di dunia maya ini. Apalagi jika hal ini berkaitan dengan sesuatu yang kontroversial, hampir semua sumpah serapah dan caci maki serta beragam koleksi binatang di Ragunan ikut serta dalam diskusi tersebut. Saling serang dan menjatuhkan lawan diskusi bahkan sampai menginjak-injak martabat seseorang menjadi sesuatu yang biasa. Seolah tata krama dan etika dalam pergaulan hanya berlaku dalam dunia nyata, dan tidak berlaku di dunia maya. Sungguh menyedihkan.
Menurut saya hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa di dunia maya tidak ada pertemuan secara langsung di antara penggunanya, kalaupun ada peluangnya sangat kecil. Sehingga di antara sesama mereka tidak dapat melihat bagaimana ekspresi emosional, mimik dan sikap mereka terhadap menanggapi suatu permasalahan. Sehingga timbul perasaan aman dan bebas untuk mengeluarkan komentar-komentar yang terkadang kasar dan tidak enak untuk di dengar. Namun meskipun secara nyata tidak tidak ada pertemuan fisik secara langsung, jangan lupa ada sesosok manusia nyata di belakang itu semua. Yang juga mempunyai perasaan dan perluuntuk selalu di hargai. Dan jauh lebih penting dari itu, ada Tuhan yang selalu mengawasi setiap perilaku kita. Bukan maksud saya untuk berceramah disini, namun bagi kita umat yang beragama pasti sadar akan hal ini.
Padahal perbedaan pendapat atau pandangan dalam suatu permasalahan merupakan hal yang wajar, toh hal ini juga biasa terjadi di dunia nyata. Namun jika perbedaan itu di sikapi dengan cara-cara yang santun dan elegan dengan tetap menghargai orang lain saya rasa itu akan jauh lebih baik. Bahkan bukan tidak mungkin dengan sikap yang baik dalam perbedaan tersebut akan di temukan jalan tengah (atau bahkan mungkin jalan keluar) untuk mempertemukan perbedaan itu. Dimana hal ini tentu saja tidak akan mungkin pernah terjadi dalam penyikapan perbedaan dengan cara-cara yang kasar tanpa etika dan kesantunan. Yang ada justru timbul benih-benih kebencian dan permusuhan di antara kita yang tentu sama-sama tak kita harapkan.
Karena itu, mari selalu kita Jaga etika dan sopan santun kita dalam pergaulan baik itu di dunia maya maupun di dunia nyata (khususnya bagi diri saya sendiri), sebagai impelentasi bahwa kita adalah manusia-manusia yang beragama dan berpendidikan. Ungkapkanlah pendapat kita meskipun itu berbeda dengan cara yang santun dan elegan. Hargailah lawan bicara kita. Karena sesungguhnya semua itu semakin menunjukan bagaimana kualitas kita baik secara intektual maupun kepribadian. Hargai orang lain sebelum kita ingin di hargai. Jangan lupa, kelak semua yang pernah kita lakukan akan di mintai pertanggungan jawabnya oleh Tuhan YME.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H