Mohon tunggu...
Dwi Aulia R.P.
Dwi Aulia R.P. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar menulis

Jangan lelah mencintai takdir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reaktualisasi Makna KKN Daring dari Rumah

18 Agustus 2021   22:20 Diperbarui: 18 Agustus 2021   23:05 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid – 19 yang muncul pada akhir 2019 dan melanda seluruh penjuru dunia telah menimbulkan banyak keresahan dan berpengaruh secara signfikan terhadap berbagai sektor. Hal tersebut diperparah dengan ketidaksiapan manusia serta ketidakpastian tentang kapan pandemi akan berakhir. Keadaan yang mendesak menuntut banyak pihak, tak terkecuali institusi pendidikan untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar dapat bertahan pada masa – masa sulit dan tetap melaksanakan kewajibannya dengan baik. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, sebagai salah satu institusi pendidikan di bawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia memiliki kewajiban yang sama seperti perguruan tinggi lainnya, yakni melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Salah satu komponen Tri Darma Perguruan Tinggi yang paling kita kenal adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam keadaan normal, kegiatan ini biasanya dilakukan dengan menerjunkan langsung beberapa kelompok mahasiswa ke masyarakat untuk melakukan penelitian atas kondisi masyarakat, kemudian membuat program kegiatan yang nantinya akan bermanfaat sesuai dengan karakteristik dan masalah yang ada di dalam masyarakat tersebut. Namun dengan adanya pandemi covid – 19 kegiatan KKN pun berubah. Semenjak tahun 2020, LP2M IAIN Surakarta menjadikan pandemi covid-19 sebagai momentum untuk mengaktualisasi kemampuan dan kreativitas mahasiswa dalam menggunakan teknologi dan mengabdi kepada masyarakat, dengan cara mencari alternatif dan mengembangkan program KKN yang telah ada sebelumnya menjadi KKN – T Kerso Darma, sebagai abreviasi dari Kuliah Kerja Nyata Transformatif Kerja Sosial Daring Dari Rumah. Tema KKN pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu yakni “Penguatan Ketahanan Masyarakat Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama”. Tema tersebut mengejawantahkan tanggungjawab sosial perguruan tinggi melalui kegiatan KKN untuk menguatkan ketahanan masyarakat di tengah pandemi covid-19.

Secara teknis, KKN-T Kerso Darma 2021 dilaksanakan secara mandiri di kampung halaman masing-masing mahasiswa atau di tempat lain dengan cakupan lokasi RT/RW/Lingkungan yang memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Adapun untuk pelaporan dan output kegiatan dilaksanakan secara online melaui fieldnote harian di sosial media serta laporan akhir yang dapat berupa artikel jurnal, essay, ataupun video dokumenter kegiatan. Sayangnya, dengan bentuk pelaporan secara online tersebut beberapa mahasiswa justru mengalami disorientasi tujuan dan mereduksi makna kegiatan KKN menjadi sekadar “Kuliah Kerja Ngonten” .

Apabila ditelisik lebih dalam, kegiatan KKN tentu memiliki makna lebih dalam dari sekadar membuat konten. Pada model KKN Daring dari rumah, mahasiswa diberikan ruang oleh kampus untuk menengok kembali keadaan masyarakat di tempat tinggal masing – masing. Namun demikian, masih banyak mahasiswa yang kebingungan ketika harus melaksanakan KKN di lingkungannya sendiri. Salah satu indikasinya, mereka pesimis melakukan kegiatan KKN di rumah karena menganggap kegiatan KKN di rumah nantinya tidak bisa dijadikan sebagai konten yang menarik. Penulis pada awalnya juga mengalami hal serupa, namun setelah kegiatan KKN berjalan ternyata ada beberapa nilai – nilai luhur yang dapat kita gali dari masyarakat. Hanya saja selama ini, penulis dan mungkin beberapa mahasiswa yang lain terlalu terjerembab pada orientasi memproduksi konten KKN yang menarik dan kurang memperhatikan proses riil yang terjadi di dalam masyarakat dan mahasiswa itu sendiri.

Proses riil tersebut di antaranya mengenai bagaimana mahasiswa dapat melatih diri secara mandiri untuk berbaur, berkomunikasi dan bernegosiasi dengan masyarakat dalam mengumpulkan informasi, mengidentifikasi masalah, serta merumuskan kegiatan – kegiatan yang harapannya dapat memberi perubahan dan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Contohnya, pada minggu pertama dan kedua penulis harus berusaha untuk meminimalisir miss komunikasi ketika menggali informasi, berkomunikasi dan merumuskan kegiatan bersama masyarakat secara daring, disebabkan kondisi lingkungan tempat tinggal yang terdapat pembatasan karena angka kasus covid-19 yang terus bertambah. Kemudian pada saat mulai merealisasikan kegiatan di minggu ketiga, penulis juga masih belum bisa melaksanakan kegiatan secara langsung bersama warga sehingga kegiatan dilaksanakan dengan keluarga di rumah.

Pada awalnya penulis merasa kegiatan KKN bersama keluarga di rumah tidak cukup berguna, namun setelah direnungkan ternyata kegiatan KKN bersama keluarga di rumah memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkuat peran dan memberi manfaat pada keluarga. Contohnya, merekatkan kembali hubungan dalam keluarga yang mulai renggang karena kesibukan masing – masing, serta dapat membawa keluarga pada kebiasaan – kebiasaan baru yang bermanfaat. Di sini penulis mengajak keluarga untuk merubah kebiasaan dari mengonsumsi minuman buatan pabrik ataupun jus dengan kadar gula yang tinggi. dengan membuat dan mengonsumsi minuman kesehatan berbasis kearifan lokal melalui pemanfaatan rempah – rempah, untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi.

Selanjutnya, pada minggu keempat kegiatan bersama masyarakat mulai bisa dilakukan, meskipun masih dalam skala terbatas dan dilaksanakan secara door to door. Di antaranya, pada bidang ekonomi penulis melakukan penanaman sayur untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga serta melakukan sosialisasi teknik pemasaran produk. Sosialisasi dilakukan kepada salah satu warga yang sedang memulai usaha berjualan zuppa soup. Diawali dari pengambilan foto produk, mendesain iklan produk, dan mengelola akun instagram untuk berjualan. Dari kegiatan tersebut, penulis menyadari bahwa program pendampingan seharusnya dilakukan secara berkala dan tidak hanya secara teknis, namun juga diperlukan pendampingan secara mental untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada pelaku usaha.

Kemudian pada bidang pendidikan, penulis melakukan pendampingan orang tua dan anak yang menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di sini penulis mengadakan sharing session dengan salah satu ibu dan anak yang mengikuti PJJ, kendala yang dialami yakni perangkat yang tidak support aplikasi google meet karena  kesulitan ekonomi, sehingga sang anak tidak bisa mendapatkan penjelasan dari guru dan hanya bisa memantau tugas melalui whatsapp. Alih – alih menyerah dengan keadaan, ibu satu anak tersebut justru terus berusaha sabar dan berjuang dalam mendampingi anaknya belajar. 

Beliau selalu berpegang teguh pada prinsipnya agar anaknya bisa disiplin, sukses, dan bermanfaat bagi sesama. Bahkan pada suatu kesempatan, menjelang ujian semester, beliau rela menulis ulang kisi-kisi yang dikirim oleh wali kelas sang anak hingga pukul tiga dini hari. Tujuannya untuk menghemat pengeluaran -karena tidak perlu mengeprint- dan meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar -tidak perlu melihat handphone-. Dari sini, penulis belajar bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh guru ataupun fasilitas yang dimiliki, namun juga perlu diiringi dengan ketulusan, kesabaran, dan semangat orang tua dalam mendampingi anak belajar.

Dari beberapa penjelasan di paragraf di atas, dapat penulis simpulkan bahwa makna KKN daring dari rumah tentu lebih dalam dari hanya sekadar “Kuliah Kerja Ngonten”. KKN daring dari rumah mencerminkan bagaimana seorang mahasiswa dilatih secara mandiri untuk hadir di tengah – tengah masyarakat, kembali mengaktualisasi nilai – nilai luhur di masyarakat serta memantik daya intelektualitas dan moralitas untuk memberikan solusi atas permasalahan mulai dari tingkat keluarga hingga masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun