Mohon tunggu...
Apia Renwarin
Apia Renwarin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Apia Renwarin : universitas pendidikan Muhammadiyah Sorong Hoby : olahraga Kegiatan : modul Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Kunjuan dan Jelajahi ke Goa Belanda dan Jepang

4 Desember 2022   14:51 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu,27 November 2022. Pada kegiatan modul Nusantara ini kami di beritahukan dari dosen modul Nusantara bahwa akan di adakan modul Nusantara di goa Belanda. Dan yang mengikuti kigiatan ini adalah semua mahasiswa pertukaran merdeka 2.

Dapat kita lihat dari nama kedua Goa tersebut, tentu saja kedua Goa ini dimanfaatkan pada saat Indonesia masih berada dalam jajahan Belanda dan Jepang. Goa Belanda, berjarak kurang lebih 1 kilometer dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar. Goa Belanda ini didirikan pada tahun 1912 oleh kolonial Belanda. 

Awal mulanya Goa ini merupakan sebuah terowongan yang digunakan untuk menyadap aliran air sungai Cikapundung yang digunakan oleh PLTA Bengkok. Terowongan yang kini diebut Goa Belanda ini sendiri berdiri sepanjang 144 meter, dengan lebar 1,8 meter. Dan untuk memperkuat kegiatan militer Belanda pada zamannya, dibangunlah jaringan goa sebanyak 15 lorong dan dua pintu masuk setinggi 3,2 meter. Luas pelataran yang digunakan untuk membangun Goa Belanda ini seluas 0,6 Ha dan luas seluruh Goa beserta lorongnya sekitar 548 meter. 

Pada masa Perang Dunia ke II, Belanda memanfaatkan Goa Belanda ini sebagai station radio telekomunikasi Belanda. Sedangkan pada masa kemerdekaan, Goa Belanda ini dimanfaatkan oleh para pejuang Indonesia sebagai gudang mesiu.

Setelah terlepas dari penjajahan kolonial Belanda, di lokasi yang sama didirikan sebuah Goa oleh militer Jepang pada tahun 1942. Jarak Goa yang disebut Goa Jepang ini kurang lebih 600 meter dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang DAGO pagar

dok. priabdi
dok. priabdi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun