“Ada acara ndak liburan sekolah?”
Pertanyaan Pak Thamrin Sonata ini membawa saya jalan jalan ke CIlegon, kemarin 21 Juni 2016. Kami berenam, menggunakan kereta patas dan turun di stasiun Merak. Tim kecil kompasianers , Mbak Mita, Mbak Muthiah, Mbak Arum, Pak Thamrin Sonata dan Isson Khairul berangkat bersama dari stasiun Duri, saya menyusul di Stasiun Serpong dan Pak Iskandar Zulkarnain menanti di Stasiun Merak.
Ngabuburit diawali dengan mendadak ketemu Kang Nasir, Kompasianers Cilegon di kediamannya. Dari kediaman Kang Nasir kami bersama mengunjungi Walikota Cilegon, empunya acara di kantor walikota. Kunjungan ini sekadar bersalam dan perkenalan. Kemudian kami berfoto bersama dan meninggalkan kantor walikota untuk beristirahat.
Jam 17.30, Pak Iskandar Zulkarnain dengan mobil membawa kami menuju kediaman Pak Walikota, untuk mengikuti buka bersama. Dapat kami saksikan sendiri bahwa acara buka bersama ini diikuti banyak sekali warga masyarakat. Penulis melihat tenda besar untuk menampung masyarakat yang mengikuti acara buka bersama ini.Usai menikmati takjil, para pejabat yang mengikuti safari taraweh bersama sama melaksanakan sholat maghrib. Sesudah sholat, para undangan dipersilahkan menikmati hidangan yang dipersiapkan. Seusai makan malam, tim kompasianer dipecah menjadi 3. Saya dan mbak Tamita, mengikuti ibu Sekretaris Daerah. Pak Thamrin, Isson, dan Iskandar Zulkarnain mengikuti rombongan ketua DPRD, Mbak Arum dan Mbak Muthiah mengikuti rombongan walikota. Safari Taraweh ini biasanya dilaksanakan pada hari Nuzulul Quran.
Saya dan Mbak Tamita diantarkan Kang Nasir menuju lokasi safari taraweh, karena ketinggalan rombongan. Kami dikenalkan dengan Ibu Iyah, sebagai kepala kesejahteraan rakyat (Kesra) yang mengikuti Bu Sekda.
Setelah selesai shalat taraweh, warga masyarakat tidak langsung pulang namun mengikuti acara sambutan dan ceramah dari Ustad setempat. Dalam sambutan pribadi dan mewakili walikota, Ibu Sekda menyampaikannya dalam bahasa setempat dan bahasa Indonesia. Menarik bagi saya, karena terlihat bahwa ibu Sekda nyaman menggunakan dialek lokal.
Ibu Sekda mengajak masyarakat melaksanakan ibadah dengan sungguh sungguh dan menjadikan bulan Ramadan sebagai saat yang baik untuk meningkatkan taqwa pada ALLAH. Ibu Sekda juga menjelaskan rencana ke depan pemerintahan Cilegon untuk mendirikan Islamic Center untuk mendorong warga muda remaja lebih berminat dan bersemangat mengkaji agama, sehingga dapat membentengi moral masyarakat di masa mendatang.
Dalam kegiatan safari taraweh, pemerintah kota Cilegon juga memberikan bantuan kepada musholla Al Ikhlas, dan 10 anak yatim yang diserahkan oleh Ibu Sekda.
Saat ceramah diberikan, saya dan mbak Tami terpaksa meninggalkan lokasi acara karena sudah larut malam dan kami sudah dijemput oleh Kang Nasir untuk bergabung dengan anggota tim lain yang ternyata sudah menyelesaikan kunjungan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H