[caption caption="Fiksiana Community"][/caption]
Dear diary,Â
Sebelum tidur malam ini, aku ingin berbagi dulu. Hal yang kualami seharian ini.Â
Pagi tadi, saat aku sedang membawa buku buku ke kelas, salah satu siswa kelas Sains Kuark yang kubimbing mengejarku. Ms, katanya Selasa depan field trip. Kita ngga latihan ya ms?Â
Anak anak ini kadang bukan cuma memberi semangat, tapi juga membuat terharu karena semangat mereka. Jadilah kujanjikan untuk melihat bagaimana baiknya nanti.Â
Saat kelas pelatihan berlangsung siangnyapun, aku merasa haru. Mereka begitu semangat, dalam belajar. Bahkan seolah tidak menyadari kalau ada beberapa hal yang aku sebagai pelatih tidak tahu.Â
Aku jadi terkenang waktu mengajar Bhasa Inggris di Jakarta. Selama 2 tahun aku membimbing anak berkompetisi spelling, sementara sebenarnya akupun belajar bersama mereka. Yah. Aku belajar bersama mereka, saat mengajarkan grammar dan aku berlatih dengan suara dari kamus di HP atau laptop pengucapan yang benar dari setiap kata. [caption caption="Sebuah memori di masa lalu"]
Kadang aku bertanya tanya, apakah aku hanya mujur saja saat anak anak itu berhasil?
Dear Diary,Â
Bagaimana menurutmu?
Apakah aku hanya mujur saja? Atau sebenarnya anak anak itulah yang punya mental juara? Dalam kompetisi kadang bukan masalah pandai semata yang membuat anak berhasil. Kadang kala kemauan dan semangat punya nilai sendiri.Â