Membaca jawaban customer care whitehorse taxi di post saya sebelumnya membuat saya berpikir. Seolah saya dan perwakilan Grab adalan pihak bodoh yang bisa ditipu?Â
Menyatakan tidak ada unsur penipuan???Â
1. Apa perlu saya transkripkan percakapan saya dengan AGUS YOTO dan HANDY WILLIAM dari pool Whitehorse untuk menunjukkan penipuannya??? Saya merekam percakapan telepon tersebut dan saat pihak whitehorse menelopon, saya menspeaker percakapan tersebut dan sekurangnya ada 3 orang yang mendengar kalimat per kalimat yang diucapkan pihak Whitehorse tersebut.Â
2. Masalah saya bukanlah kerugian materi yang hanya 4 juta rupiah, namun immateriil, di mana pada jam seharusnya saya bisa istirahat, saya harus digigitin nyamuk di kantor polisi kelapa gading, apakah ada penyesalan atau sekadar rasa tanggung jawab manajemen whitehorse??? Akibat bujukan dan penipuan kedua unsur manajemen whitehorse tersebut saya sakit dan yang seharusnya saya bisa mengerjakan tugas terbengkalai???
3. Kalau mau kesepakatan damai, kenapa tidak dibuat di hotel Ibis saja??? Sudah ada wakil Grab Taxi, dan saya bisa minta bantuan rekan kompasianers menjadi saksi???
Anda pikir saya maling seperti pengemudi anda??? Saya tidak bisa dipercaya sehingga perlu diajak ke kantor polisi membuat kesepakatan damai???Â
Anda pikir perlu menyebut-nyebut orang beragama supaya saya kembalikan uang anda???
Anda dan seluruh manajemen Whitehorse membuat saya makin akan memblow up kasus ini melalui media.Â
Saya sih tidak yakin pihak Grab TAxi bersedia mewakili anda melakukan personal approach dalam hal ini. Maaf saya tertutup. Ke manapun saya akan saya sebarkan penipuan whitehorse ini.Â
Saya memaafkan pencuriannya. Saya tidak memaafkan penyelesaiannya di kantor polisi itu. Karena dari manajemen yang seperti inilah pengemudi whitehorse belajar, berani mencuri, cerdik seperti ular dan maling. ANDA MEMEBERI CONTOH PADA PENGEMUDI ANDA. HANDY WILLIAM DAN AGUS YOTO memberi teladan. OPINI SAYA!!! Lihat saja di FB saya,...
Ya, ada bagian saya salah,Â
