Nomor 90 : Maria Margaretha
Lu Lurus Bener Sih, Lupus?
Daaaar!
Dayat kaget sendiri ketika permen karet yang ditiup mulutnya meletus. Namun dia segera tersenyum sendiri, setelah celingak-celinguk ke kanan-kiri. Untung nggak ada Lupus, pikir cowok yang sok mendekati Gitaris Queen itu. Rambut riap-riapan khas, rada berjambul.
“Da…yat!” tepuk sebuah tangan di pundaknya.
Kali ini Dayat kaget. Lebih-lebih yang di sisi kanannya itu benar-benar Lupus yang diepigoni.
“Eh, Puuus….!”
Lupus tertawa ngakak demi Dayat seperti mayat wajahnya. Pias.
“Lu ngagetin aje….!”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!