Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berani Eksis

28 Februari 2016   18:50 Diperbarui: 28 Februari 2016   19:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setahun yang lalu, kira kira sih, seorang siswi saya yang pendiam mendekati saya menjelang akhir kelas. "Ms. Maria, saya mau konser. Datang ya", pesannya sambil menyodorkan undangan, sehelai fotokopian. Saya memeriksa tanggal dan harinya, ternyata hari Minggu. Tapi memang tempat konsernya searah dengan gereja saya, jadi kalau diniati, saya tahu saya bisa hadir. Jadilah saya niatkan. Saking niatnya, saya malah lupa bahwa minggu yang dimaksud bukan hari Minggu-nya. Jadi sudah ikut ibadah pagi, habis ngajar privat, lari ke gedung Yamaha, ternyata, salah tanggal. Jiahhhhh...

Minggu yang dimaksud adalah minggu berikutnya yang ternyata sayanya sakit dan cuma bisa tergolek di kamar kost. Sedih juga sih. Padahal saya pengen sekali hadir dalam mini konser siswi saya tersebut. Katanya dia akan main piano. Seingat saya, memang sekolah saya hanya punya 1 sesi per dua minggu untuk musik. Jadi memang anak anak yang bisa bermusik memang kursus sendiri di luar jam sekolah.  

Saya senang orang tua mendorong anak berlatih musik atu olahraga di luar sekolah. Menurut saya itu baik untuk menyeimbangkan akademis dan non akademis. Kalau siswa sampai mengundang saya nonton mini konsernya, jelas menandakan kedekatan. Makanya menyesal sekali saya tidak bisa hadir. 

Hari ini setelah pulang ibadah saya pergi belanja ke WTC Batanghari Jambi. Ribut sekali di lantai dasar. Rupanya ada festival musik dan kompetisi drum. Sehabis belanja makanan dan kebutuhan di kamar, saya bertemu salah satu orang tua murid di kelas saya. Saya cuma melambai dan tersenyum menyapa sambil terus jalan. Eh, ketemu pasangannya dan murid saya itu. 

Ibunya menyebutkan anaknya akan show di mini concert juga, untuk drum. Katanya jam 1 siang. Kaget juga saya. Spontan saya katakan saya akan melihat performance murid saya itu. Kebetulan saya juga masih menunggu dua teman lain yang masih belanja.

Saya menunggu dengan harap harap cemas, khawatir teman teman saya selesai belanja cepat, kalan jadi ngga bisa nonton. Apalagi saya tidak tahu tepatnya murid saya ini giliran keberapa. Dan benr saja, belum lagi murid saya tampil, saya dikabari bahwa teman saya sudah selesai dan jemputan pulang sudah meluncur.

Betapa senangnya saya ternyata jemputannya lama datangnya dan saya bisa menonton penampilan siswa saya itu. [caption caption="penampilannya di panggung WTC. Keren. Dok: Pri"][/caption]

Ada secercah rasa bangga melihatnya di sana. Memukul drum dengan yakin, walaupun bukan saya yang melatihnya.Well, saya senang dia bisa punya kelebihan yang sedang diasah yaitu main drum. [caption caption="Setelah perform, bersama MC. Dok:Pri"]

[/caption]

Sukses ya nak. Saya bangga denganmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun