Miss, apa itu menyangka? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang dilontarkan murid saya kelas 3 SD.
Sedih. Banyak anak kota besar yang bersekolah di sekolah Internasional atau nasional plus yang mengutamakan bahasa Inggris jadi kesulitan memahami bahasa Indonesia.
Anak anak ini tak bisa berbahasa dengan benar. Mau dikatakan fasih bahasa Inggris tidak, bahasa Indonesia juga tidak. Apalagi jika di rumah sebenarnya tak ada figur yang bisa berbahasa Inggris dengan benar juga. Aneh jadinya. Lihat ini, "Ma, I besok harus bring glue sama scissor." Bisa membayangkan? Atau bahkan ada yang seperti ini, "booknya itu yang ada cover plastik, mbak!"
Hati ini resah memikirkan bahwa anak-anak di kota besar kini malah tak tahu bahasa ibunya dengan baik namun juga berbahasa asingpun tidak tepat.
Sebenarnya anak hanya membutuhkan pola. Teladan. Yang bisa memberikan adalah orang tua.
Jika kita ingin anak kita bisa berbicara bahasa kita, salah satu orang tua harus menjadi penutur yang benar. Boleh saja ingin anak menguasai bahasa asing, tetapipun harus benar.
Belajar bahasa sama dengan belajar berkomunikasi. Jadi jika memang tidak ada keharusan sebaiknya tak perlulah dipaksakan hanya demi gengsi dan ambisi. Kasihan anak, dan hormatilah bahasa kita. Selamat malam,
salam edukasi
Maria Margaretha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H