C. Mendekatkan lingkungan sekolah dengan peserta didik. Tidak ada lagi peserta didik yang mengejar sekolah favorit sampai harus melakukan perjalanan berjam-jam untuk ke sekolah.
D. Menghilangkan eksklusivitas dan diskriminasi di sekolah negeri. Selama ini di masyarakat dikenal sekolah sekolah negeri tertentu yang ekslusif karena sering memenangkan kompetisi, maupun meraih prestasi.
E. Membantu analisis perhitungan kebutuhan dan distribusi guru. Distribusi guru yang seimbang sesuai rasio murid penting, agar anak anak yang sekolah ini mendapat guru guru yang baik.
F. Meningkatkan akses layanan pendidikan bagi kelompok rentan. Anak anak dengan kebutuhan khusus dapat diterima dan belajar tanpa melihat tingkat intelektual semata, namun juga lebih mendahulukan kesempatan belajar yang samaÂ
G. Membantu pemerintah memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran
H. mencegah penumpukan SDM berkualitas di suatu wilayah.
I. Mendorong Pemda setempat dalam pemerataan kualitas pendidikan.
J. Meningkatkan keragaman peserta didik di sekolah. Â
Adalah mudah bagi sekolah yang menerima anak anak pandai mendapatkan prestasi dalam kompetisi antar sekolah. Bagaimana dengan sekolah yang kebanyakan siswanya memang berkemampuan biasa?Â
Adalah menyenangkan mendapat siswa yang orang tuanya peduli pendidikan akan anak mereka daripada mendapat siswa dari latar belakang broken home misalnya. Tantangan pendidik lebih terklarifikasi. Dengan sistem zonasi, pendidik perlu kecakapan mengembangkan yang kurang serta meningkatkan yang lebih. Kreatif dan inovatif.Â
2. Sudut pandang guru.