Keadilan sosial dijalinkan dalam film ini melalui Adi si Bungsu yang melihat persekusi di depan mata, serta peristiwa yang menimpa anak Bi Ijah.
Menariknya film ini, di mata saya adalah bahwa Pancasila ini dikaitkan dengan keluarga. Benar, Pendidikan Pancasila memang bukan semata tugas pemerintah atau sekolah. Pendidikan Pancasila berawal dari keluarga, diperkuat di sekolah yang dibangun oleh kurikulum kebangsaan.
Awalnya, saya bingung dengan keputusan LSF meletakkan rating usia 17 ke atas untuk film ini, namun karena ketelitian seorang teman saya bisa memperkirakan mengapa film ini sampai mendapat rating usia 17 +.
Jadi, dalam film ini ada beberapa adegan membeli rokok dan merokok. Hal yang mengganggu untuk film yang berencana membangun nilai moral yang baik.
Satu hal lain yang kurang adalah adegan kekerasan pada keroyokan massal. Well, kebetulan saya penakut. 😁
Secara pribadi saya setuju film ini ditonton anak anak untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, dengan catatan didampingi orang tua. Masih layak tonton kok untuk anak anak. Hanya saja perlu mempertimbangkan kedua hal di atas.
Film yang mengajak berpikir dan menghibur. Memotret kehidupan dalam bentuk fiksi.
Mumpung masih weekend, nonton saja. Ngga rugi kok.
Salam Edukasi Cinta Pancasila
Maria Margaretha