Lama nian rasanya bulan Juni. Ingin kuhiting hari hari. Namun hanya menjejakkan stress dan sedih.
Lebih baik kutulis buku harianku ini. Tentang rindu yang sedang berkelip, hingga tetes air mata.
Antara Jambi dan Jakarta,
tertinggal jejak pertemanan yang erat
menghasilkan rindu yang pekat dan melekat
menanti waktu tuk bertemu.
Dear Diary,
malam ini kusurukkan kepalaku, menanti kantuk menghindar rutuk agar hari segera berganti mempercepat bulan Juni.
Â
Selamat malam Diary
sleep tight.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!