“Daaaay ….”
Dayat menoleh. Wajahnya tetap angker kayak bir.
“Kamu mau nggak sih ngenalin aku sama Lupus secara khusus?”
Dayat menggeleng lemah.
“Knapa?”
“Nggak knapa-napa….”
“Iiiih!”
“Apa?”
“Mesti pakai alasan yang mantep, dong.”
Dayat diam.
“Daaayyy…!”
Dayat tetap diam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!