Banjir 2014
Oleh: Maria Margaretha
Grogol katanya banjir tahun lalu. Saya di Pasar baru waktu itu (2013). Tahun ini saya di Grogol. Sejak kemarin, seharian saya tinggal di rumah. Sebentar-sebentar hujan sih. Keluar hanya ke puskesmas, sekitar 150 meter dari rumah. Tidak terlihat genangan air di jalam Muwardi, Pasar Grogol dan sekitarnya. Padahal, teman-teman semua bilang banjir.
Di depan kost saya kering. Tak nampak genangan air. Selokan juga tidak menampakkan penuh. Padahal sudah hujan seharian Jumat dan Sabtu. Hari ini, saya keluar sekitar jam 11. Memeriksa akses ke Slipi, tempat saya beribadah. Seorang teman kost mengatakan, naik kopaja 88 saja karena busway tidak bisa jalan. Ini dia yang saya lihat.
[caption id="attachment_290785" align="aligncenter" width="300" caption="Ini area depan kantor pos Grogol...di dekatnya ada Hotel Amaris Grogol yang depannya juga cukup dalam."][/caption] [caption id="attachment_290786" align="aligncenter" width="300" caption="Di belakang kost hanya tergenang sedikit. Tetap saja air banjir mengganggu. "]
[/caption] [caption id="attachment_290787" align="aligncenter" width="300" caption="Genangan air juga terlihat di gang depan Hawai Photo, Jl. Muwardi."]
[/caption] [caption id="attachment_290788" align="aligncenter" width="300" caption="Warga sekitar, dan anak-anak menjadikan banjir sebagai wisata. Mereka bermain dan mengamati di tengah jalan. Di depan Showroom Toyota, jalan Kyai Tapa."]
[/caption] [caption id="attachment_290790" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak bermain air sekaligus mencari uang dengan menawarkan jasa mendorong motor atau mobil di Jl. Kyai Tapa. Panjang ruas jalan yang tergenang kurang lebih 100-200 meter."]
[/caption] [caption id="attachment_290792" align="aligncenter" width="300" caption="Dorong pak? Dorong Bu? Itulah yang diteriakkannya."]
[/caption] [caption id="attachment_290795" align="aligncenter" width="300" caption="Mendapat uang jasa membantu para pengendara motor memutar balik melalui perlintasan busway yang tidak dipagari, menghindari banjir."]
[/caption] Dekat RS Sumber Waras, di depannya yang berbatasan dengan Roxy Square juga tergenang cukup dalam. [caption id="attachment_290794" align="aligncenter" width="300" caption="Bebarapa anak dan warga senang bermain air. Nampak depan RS Sumber Waras, hingga Roxy Square menuju arah Trisakti. Setelah itu kering dan sisi sebaliknya juga kering yang menuju Roxy."]
[/caption] [caption id="attachment_290810" align="aligncenter" width="300" caption="Banjir di depan RS Sumber Waras sampai Roxi Square"]
[/caption] Menariknya, saya menemukan bahwa bukan hanya wisata banjir yang dilakukan warga dan usaha mendapatkan uang dengan membantu orang menghindari banjir, saya melihat ini. Daripada mengeluh, dan menyalahkan pemimpin masih banjir-nya beberapa titik di Jakarta, di sini ada orang-orang yang berusaha membuat air segera surut di sekitarnya. [caption id="attachment_290796" align="aligncenter" width="300" caption="Menyodok saluran air agar tidak tersumbat ditengah genangan air. Hanya bisa salut. Mengingat, BAUnya got itu lho. Kok MAU?"]
[/caption] [caption id="attachment_290798" align="aligncenter" width="300" caption="Kagum untuk usaha bapak-bapak ini. 3 orang yang peduli"]
[/caption] Gambar-gambar diambil di seputar Muwardi lainnya. Saya segera kembali ke kost saya setelah mengisi perut di dekat BNI Jl. Muwardi. [caption id="attachment_290804" align="aligncenter" width="300" caption="Dekat BNI Grogol, trotoar masih bisa dilalui, dan masih bisa makan soto sebelah Alfamart. Jangan lewat Pasar Grogol. Genangan cukup dalam. "]
[/caption] [caption id="attachment_290811" align="aligncenter" width="300" caption="Menuju arah pasar Grogol. Cukup dalam. "]
[/caption] Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya