Mohon tunggu...
Karina Nembo
Karina Nembo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Kreatif di Kompasiana

Hobi: suka berkeliaran di halaman kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pujian Tak Selamanya Memuji

15 Januari 2025   07:48 Diperbarui: 15 Januari 2025   07:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Akhir Agustus 2023, saya tiba di Banjarmasin dan memulai satu pekerjaan berat yang pernah saya alami dalam sejarah hidup saya yakni belajar bahasa Banjar.

Kalau orang belajar konsekuensinya orang akan tahu sesuatu. Tetapi, tidak untuk bahasa Banjar. Saya belajar seolah-olah hanya untuk menambah ketidaktahuan dan mempertegas kebodohan saya.

Pemahaman bahasa Banjar saya begitu berantakkan, tetapi selalu dipuja-puji saat saya bicara bahasa Banjar. 

Puji-pujian itu sedikit membangkitkan semangat belajar dan membuat saya senyum makin lebar. Tetapi, saya meragukan pujian-pujian itu. Bagaimana mungkin kemampuan berbahasa Banjar saya belum memiliki bentuk lalu dipuji, bukankah itu suatu pengkhianatan? Hanya orang bodoh yang bangga akan pujian itu. Seorang sahabat saya asal Jawa juga memiliki pengalaman yang sama. Dia bilang, "Bagaimana mungkin saya baru mulai belajar bahasa Banjar setelah tiba di Banjar. Tentu saja kemampuan bahasa Banjar saya kritis. Tetapi, mereka selalu memuji setinggi langit. Tetapi, ketika bahasa Banjar saya sungguh-sungguh bagus pujian-pujian itu justru menghilang."

Sahabat saya itu akhirnya menyadari bahwa ketika orang Banjar memuji kemampuan bahasa Banjar kita, itu berarti kita belum mampu apa-apa dalam berbahasa Banjar. 

Tetapi, ketika pujian mereka hilang dari mulutnya, Anda jangan menggerutu karena itu tanda bahwa kemampuan dalam berbahasa pun  sudah bagus. 

Buat orang-orang yang sedang belajar bahasa apapun, ini hanya satu awasan. Ketika Anda dipuji itu berarti bahwa Anda harus lebih giat lagi dalam studi karena kemampuan bahasamu belum pantas untuk dibanggakan. Bila, pujian-pujian itu tak terdengar lagi, jangan bermuram muka karena kemampuan bahasamu sudah layak dipuji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun