He he he he,sepintas kita akan berkesimpulan bahwa Hanura masih bisa ber-koalisi dengan Setgab koalisi yang ada, tetapi dilihat kapasitas dan sepak terjang Hanura TIDAK MUNGKIN mau berkoalisi, Mustahil, ini hanya masalah PT (parlemen Threshold) saja dalam rangka penyelamatan Parpolnya tidak lebih, jadi ada istilah MENOLAK yang PALING PINTAR adalah dengan mengatakan “PIKIR-PIKIR DAHULU” sudah dipastikan menolak, menolak yang paling pinter
“Hanura Masih Pikir-pikir Terima Kerjasama Parlemen dengan Demokrat
Partai Hanura belum memutuskan apakah akan menerima nota kerjasama parlemen yang ditawarkan oleh Partai Demokrat. Hanura menilai saat ini untuk bisa berkoalisi dengan parpol pemerintah masih jauh.
"Saya tidak dalam posisi menjawab itu sekarang. Karena kesepakatan kami kemarin soal RUU Pemilu. Kami itu menjalin komunikasi dengan siapa saja. Namun komunikasi jika dihubungkan dengan koalisi itu terlalu jauh ini sikap resmi Partai Hanura," ujar Politisi Hanura Akbar Faisal”
Bagaimana dengan Gerindra? Sepintas kita lihat Gerindra PASTI MENOLAK!
http://www.tribunnews.com/2012/04/12/gerindra-tolak-ajakan-koalisi-demokrat
“Gerindra Tolak Ajakan Koalisi Demokrat
"Kami bukan koalisi. Jadi, untuk apa ikut tandatangan. Kami tidak mau memberikan semacam janji koalisi untuk mendukung sesuatu yang kami tidak tahu. Garisnya adalah kepentingan rakyat. Kami nggak mau terjebak dengan perjanjian-perjanjian tertulis," ujar Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon, saat dihubungi Kamis (12/4/2012) malam.
Fadli menegaskan, partai dan fraksinya di DPR akan mendukung kebijakan pemerintahan SBY-Boediono sepanjang kebijakan itu pro rakyat. Jika tidak pro rakyat, maka Gerindra akan menentang kebijakan tersebut.”
Disini sebenarnya Gerindra MENERIMA, partisipasinya dalam mendukung penolakkan hak angket mafia pajak menjadi penilaian khusus, juga Gerindra dari awal bukan oposisi
http://politik.kompasiana.com/2012/04/12/menteri-pertanian-untuk-gerindra/
Dan ini adalah peluang untuk membuktikan pada publik program Gerindra yang mumpuni dalam Pertanian dengan menempatkan kadernya atau Prabowo sendiri menjadi Menteri Pertanian Kabinet bersatu II, yang merupakan nilai tambah yang luarbiasa dalam menapak 2014 kelak!
Bagaimana dengan PKS? Tarik-ulur ibarat permainan layang layang, singit layang layangnya oleh Fahry Hamzah dan Anis Matta, maka ditarik dikedet oleh SBY dengan Resuffle satu menterinya kemudian diulur lagi, sekarang layang layang singit lagi
http://nasional.kompas.com/read/2012/04/12/19190335/PKS.SBY.Anggap.Rakyat.yang.Demo.BBM.Musuh.Negara
“PKS: SBY Anggap Rakyat yang Demo BBM Musuh Negara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perihal penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah persoalan serius.
PKS menilai, Yudhoyono telah menempatkan semua kelompok masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM menjadi musuh negara.
Hal itu dikatakan Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy di Jakarta, Kamis (12/4/2012). "Saya kira itu statment yang tak elok," kata Aboe Bakar.”
Statement PKS yang akan membuat layangan jadi singit, membawa bawa Masyarakat menjadi musuh Negara dan melecehkan masalah BBM adalah masalah serius!
Maka akan ditarik dan dkedet lagi oleh SBY dengan Meresuffle menteri Pertaniannya, bila tarikkannya terlalu kuat maka “LAYANG-LAYANG PUTUS DITANGAN”
Resiko bermain tarik-ulur adalah PUTUS!
Wass
AP Jaelani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H