Tinggal menghitung hari dalam perhelatan nasional dan ajang bertanding untuk merebutkan kursi-kursi terhormat sebagai anggota dewan.
Persiapan pun sudah dipersiapkan jauh- jauh hari bagi caleg untuk tebar pesona, dan dikenal oleh calon pemilihnya , sudah banyak upaya yang dilakukan baik harta, benda ataupun pikiran demi bisa menduduki kursi terhormat. tak jarang mereka total melakukan apapun untuk bisa melenggang menjadi anggota legislative yang terhormat.
Harapannya adalah bisa lolos dan menduduki anggota dewan dan tentunya mereka akan bersuka cita kalau sampai bisa lolos, semua modal yang telah dikeluarkan bisa dengan mudah untuk dicari penggantinya ,baik melalui gajinya yang wahhh juga bisa melaui proyek -proyek abal-abal, pengelembungan dana dengan catatan hanya caleg caleg tersesat yang melakukanya.
Namun harapan bisa jadi sebuah bumerang manakala harapan yang terlalu tinggi, pengorbanan harta benda yang sudah maksimal tapi tidak sesuai dengan harapanya nanti alias tidak lolos dalam melenggang menjadi anggota dewan, ditambah iman yang minim hasilnya bisa dilihat nanti sebuah momok bagi mereka “Stress” dan akan banyak berita di media yang akan memberitakanya.
Berbekal pengalaman tahun pemeilihan sebelumnya dengan banyaknya caleg yang stress akibat gagal dalam melaju menjadi anggota dawan maka sebagian rumah sakit jiwa di daerah-daerah sudah menyiapkan ruangan khusus bagi caleg yang gagal dan butuh penanganan dan bimbingan konseling sehingga hal-hal yang semakin buruk dari caleg yang gagal bisa segera diantisipasi.
Hal ini menjadi kontroversi dikalangan caleg sendiri sebagian mendukung dan sebagian menolak dan menyayangkan, menolak karena menurutnya dinilai merusak psikologis caleg yang akan bertarung untuk mendapatkan kursi dewan.
Bahkan upaya RSJ yang menyediakan kamar khusus para calon legislative yang stress dinilai sebagai pelecehan bagi para putra dan putri terbaik daerah untuk maju sebagai calon legislative, katua DPRD kota pekanbarujuga menilai upaya yang dilakukan pihak RSJ di daerah- daerah sebagi bentuk pelecehan bagi caleg yang ada di Indonesia, ini berarti mereka para caleg belum siap kalah (riauaktual.com)
Sementara itu mentri sosial Salim Segaf Aj Jufri justru menghimbau seluruh pemerintah daerah terutama rumah sakit menyediakan tempat khusus merawat caleg yang stress akibat kalah dalam pemilu tahun ini.(replublika.co.id)
Pro dan kontra dikalangan caleg itu wajar dengan adanya upaya ini, berbekal pengalamantahun-tahun pemelihan yang lalau dengan adanya caleg yang stress, maka tahun pemilihan ini pun RSJ sudah mengantisipasi hal tersebut sehingga bisa cepet cepat dirawat dan diatasi jika memang ada calon caleg yang gagal dan stress… . ahhh.. semoga saja tidak terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H