Mohon tunggu...
Aosin Suwadi
Aosin Suwadi Mohon Tunggu... -

Menjajal melintas Rimba Raya Dunia Maya, dari sebuah SMA Negeri 6 di Banten

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Petualangan Menuju X Faktor

14 Februari 2015   01:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Petualangan Menuju X Faktor

Oleh: Aosin Suwadi SMAN 6 Kota Serang

Dengan membawa perbekalan pakaian untuk dua hari, dan sedikit makanan, pada hari Senin, 09 Februari 2015, pukul 20.00, 5 orang siswa berangkat dari blok H 4 Nomor 10 komplek Korem Cilaku menuju Tanam Banten Lestari (TBL) untuk menjemput satu orang lagi temannya. Keenam siswa tersebut adalah siswa SMA Negeri 6 Kota Serang yaitu: Mas Nur dan Rangga (kelas XII IPA), Reva (kelas XII IPA), Ratu (kelas XI IPS), Ani dan Hana (kelas X). Setelah segalanya dipersiapkan, pada pukul 10.00 mereka berangkat menuju pintu tol Serang Timur, dengan menggunakan kendaraan mini bus.

Karena macetnya perjalanan dan guyuran hujan sepanjang malam, pada pukul 05 pagi mereka baru sampai di arena Gelanggang Samudera di Kelapa Gading Jakarta Utara. Namun sungguh malang nasibnya. Sampai di sana, dengan sangat terpaksa meraka harus berjalan di atas genangan air setinggi pinggang orang dewasa. Demi untuk sebuah impian menjadi artis, mereka tidak mundur karena genangan air kota Jakarta. Konsentrasi mereka terus berpusat pada satu kegiatan, yaitu mengikuti “Audisi X Faktor di Gelanggang Samudera Jakarta Utara.

Karena lelah menempuh perjalanan satu malam dari Serang ke Jakarta Utara plus berenang samil berdiri, pagi itu mereka bermaksud mau sarapan dengan bekal seadanya. Akan tetapi betapa terkejutnya sekaligus lucu. Lauk yang mereka bawa (dipangku di atas mobil) selama perjalanan, hilang dari kesadaran (entah di mana). Itu terjadi mungkin karena berkecamuknya berbagai hal dalam pikiran mereka. Pagi itu mereka terpaksa sarapan hanya jajan siomay.

Pengalaman prihatin lain yang mereka alami, yaitu pada siang hari selepas audisi, mereka beristirahat di pinggir jalan. Mereka menjemur pakaian, dan tiduran di situ. Hari itu gelandangan Jakarta bertambah 6 orang. Dalam kondisi prihatin seperti itu, mereka sedikit menerima pencerahan. Lauk yang subuh tadi hilang ternyata ditemukan lagi di suatu tempat yang mereka singgahi. Walaupun nasi telah sedikit basi, karena cacing-cacing dalam perut mereka telah berdesak-desakan, akhirnya mereka makan dengan lahapnya.

Pengalaman prihatin berikutnya, sepertinyta mereka tidak lolos dalam audisi tersebut. Tapi entahlah, yang jelas mereka tidak mengikuti audisi kesempatan kedua, karena kondisi yang kurang bersahabat, mengkhawatirkan, bahkan membahayakan. Genangan air tidak kunjung surut, bahkan sepertinya terus meninggi, akhirnya pada malam Rabu mereka dipaksa pulang oleh pemandunya. Sungguh keputusan yang bijak. Keselamatan harus ditempatkan di atas segalanya, termasuk impian menjadi artis.

Sekitar pukul 24.00 mereka sampai di TBL Serang. Karena lelahnya, mereka tidur sampai Rabu siang. Hari itu mereka tidak ada yang masuk sekolah. Sore hari mereka baru kelihatan segar kembali, setelah mengumpulkan tenaga selama istirahat dan tidur. Di situ mereka meluapkan ekspresinya yang tidak tuntas di audisi, dengan bernyanyi-nyanyi diiringi musik langsung (KORG PA 50) milik orang tua Reva.

Kurang lebih jam 09.40 mereka saya jemput, untuk dikembalikan pada orang tuanya di alamat masing-masing. Satu orang diturunkan di Kebon Jahe Serang, dua orang di Pal 4 Keramat, satu orang di KP3B, dan satu orang di rumah saya.

Walaupun lebih banyak duka daripada suka yang mereka alami, akan tetapi semuanya itu telah mereka rekam sebagai pengalaman yang berharga bagi mereka. Salah satu pengalaman yang menyenangkan, mereka berfotobersama dengan Fadil (adik dari Ffatin Sidqia Lubis).

Demikian tulisan ini saya publikasikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih atas apresiasinya, dan jika berkenan, moho tinggalkan komentar.

Dari kiri ke kanan: Ani, Hana, Mas Nur (menjinjing termos nasi), Reva, dan Ratu

Dua kali ikut audisi belum berhasil

Berfose bersama Fadil (adik dari Fatin SL.)

Menunggu giliran audisi

Sumber: http://aosinsuwadi.blogspot.com/2015/02/petualangan-menuju-x-faktor.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun