Mohon tunggu...
Aonul Hilmi
Aonul Hilmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Apapun kesulitannya pasti ada jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zikir sebagai Terapi bagi Pecandu Narkoba

7 Januari 2024   18:03 Diperbarui: 8 Januari 2024   17:02 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat ini, zikir juga sangat berperan dalam terapi kecanduan narkoba. Pesantren Suryalaya, misalnya, telah menggunakan pemanfaatan zikir dalam penyembuhan kecanduan narkoba. Di Pondok Inabah ini, zikir dijadikan sebagai santapan para pasien yang sedang dalam penyembuhan kecanduan narkoba. 

Kurikulum yang digunakan untuk penanganan korban narkoba di pondok Inabah ini tipikal Thariqah Qodiriyah Naqsabandiyah.

Proses terapi zikir diawali dengan dihadapkannya klien ke Abah Anom. Setelah mendengar keterangan orang tuanya dan hasil analisisnya pada saat pertama kali datang ke Suryalaya, ia mempertimbangkan dan menganjurkan kepada orang tuanya untuk menitipkan klien di salah satu Inabah. Di sana pembina akan mengamati gerak-gerik dan perilaku klien serta mewawancarainya. Wawancara yang dilakukan pembina di pondok Inabah merupakan diagnosis untuk mengetahui tiga hal. Pertama, tingkatan keterlibatan klien pada narkoba; kedua, untuk mengetahui tingkat ketergantungan klien tersebut pada obat; dan ketiga jenis obat

yang digunakan. Setelah diketahui tingkatan ketergantungannya serta jenis obat yang biasa dipakainya, tindakan selanjutnya adalah memandikan klien dengan tujuan untuk menyucikannya dari kotoran. Mandi (hidrotherapi) tersebut lebih dikenal dengan mandi tobat.

Mandi ini dilakukan pada dini hari. Sikap pemabuk yang pemarah (ghadab) merupakan perbuatan setan yang terbuat dari api. Pemadaman sifat setan ini harus dilakukan dengan udara yang diturunkan oleh Allah untuk membersihkan jiwa, menghilangkan najis dan kotoran yang diperbuat setan. Mandi tobat tidak hanya dilakukan pada saat pertama kali klien masuk ke pondok, tapi setiap tengah malam pukul 02.00.

Sesudah dimandikan, klien dihadapkan kepada sesepuh pesantren, Mursyid Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah, yaitu Abah Anom atau wakil talqinnya untuk memperoleh pengarahan tasawuf amali atau untuk mengambil tabarruk melalui talqin Zikir.50 Ini sering disebut juga sebagai bai'at (janji setia).

Ketika sedang di-talqin, umumnya klien merasa berhadapan dan dekat dengan Allah. Dalam dirinya, timbul rasa penyesalan yang mendalam atas semua perbuatan yang ia lakukan, yang memang tidak diridai oleh Allah SWT. Setelah di talqin, batinnya merasa teman tidak dalam melakukan ibadah pun lebih bersemangat. Dengan talqin zikir,

korban narkoba diharapkan dapat terbangun dari tidur lelap, kemudian timbul kesadarannya, penyesalannya atas dosa yang telah dilakukannya. Selain mandi tobat, klien juga diwajibkan untuk selalu melaksanakan shalat lima waktu. Hampir semua shalat yang dilaksakan oleh seluruh anggota Pondok Inabah dilakukan dengan berjamaah, baik shalat wajib ataupun shalat sunah, yang secara keseluruhan mencapai 120 (seratus dua puluh) rakaat dalam satu hari satu malam. Semua ibadah yang dilakukan, baik mandi tobat maupun shalat harus dibarengi dengan zikir. Begitu pula amalan-amalan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun