Kebumen, Logandu -- "Kami mengapresiasi dan berterimakasih atas diselenggarakannya kegiatan ini oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN SAIZU Purwokerto". Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Logandu (Sarlan) dalam sambutannya saat pembukaan Sosialisasi Stunting yang bertempat di Balaidesa Logandu pada Rabu, (16/08/23).
Bersamaan dengan itu, Kepala Desa Logandu turut menyampaikan bahwa Logandu menjadi salah satu desa dengan angka stunting tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Kebumen. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Karanggayam 2, Â tercatat balita dengan kasus stunting dari Desa Logandu di tahun 2023 ada sekitar 22 anak.
Melalui data tersebut, tim KKN Reguler UIN SAIZU Purwokerto Kelompok 128 mengadakan Program Unggulan berupa Sosialisasi Stunting sebagai bentuk peduli dan langkah intervensi dalam menekan angka pertumbuhan stunting di Desa Logandu. Dalam pelaksanaannya, tim KKN bekerjasama dengan pihak Puskesmas Karanggayam 2 dan sasarannya yaitu orangtua yang memiliki balita.
Stunting dan Pemenuhan Gizi
Desi Satyanita, SST. sebagai pemateri pertama menyampaikan jika stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya (TB/U) lebih rendah dari standar nasional yang berlaku yaitu z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari --3SD (severely stunted).
Sebagai nutrisionis, Desi juga menyampaikan peran penting pemenuhan gizi dalam tumbuh kembang anak. "Bayi membutuhkan asupan protein dan lemak lebih banyak sedangkan serat lebih sedikit dibandingkan orang dewasa, untuk protein hewani diutamakan dalam pemberian MP ASI", papar Desi.Â
Selain pemenuhan gizi pada anak, Desi Satyanita, SST. turut menyampaikan perihal makanan yang perlu dibatasi dan dihindari, tips pemberian makan balita 1-3 tahun, tips orangtua dalam membangun pengalaman makan yang menyenangkan, feeding rules, jadwal pemberian makan, hingga resep makan dengan kalori dan protein yang tinggi.
Ibu Cerdas Pencegah Stunting
Tidak hanya penyampaian materi dari pihak Puskesmas Karanggayam 2, tim KKN juga turut berkontribusi dalam pemberian eduksi terkait Menjadi Ibu Cerdas Dalam Mengasuh Balita. "Tetap syukuri apapun kondisi anak kita dan mau terus belajar bagaimana mengembangkan potensi anak", ungkap Susi Indriyani selaku pemateri kedua.
Dalam pemaparannya, Susi turut memberikan materi seperti bagaimana perang orangtua, persiapan menjadi ibu, aku ibu cerdas, tips menghadapi anak GTM, serta akibat pola asuh yang salah.