Mohon tunggu...
Adolpus otoper
Adolpus otoper Mohon Tunggu... Buruh - Hanyalah tukang cangkul tanah

Selalu merayakan hidup dengan membaca, menulis, berdiskusi, dan merenung dengan diri sendiri dan oranglain dalam metode disputio et dialegtika. Saya suka seni dan musik juga.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Reflektifitas Sumber Eksistensi Diri

9 April 2024   17:54 Diperbarui: 9 April 2024   17:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar 

Ternyata masih banyak orang tidak mampu berfikir mendalam terhadap fenomena. Fenomena selalu menampilkan arti yang sulit dimengerti. Kesulitan ini membutuhkan daya berfikir mendalam supaya kita semakin tahu eksistensi kita.

Persoalannya adalah banyak orang senantiasa berjuang merasa puas dengan fenomena yang ada. Masalah ini ternyata terjadi karena tidak ada kebiasaan untuk berfikir kritis dan mendalam. Berfikir kritis dan mendalam ini adalah aktifitas dalam REFLEKTIFITAS.

Orang orang Kiwari senantiasa tidak mampu berfikir akhirnya terjebak sendiri pada fenomena yang ada. Sangat cepat menerima dan meyakini jawaban yang muncul ketika berhadapan dengan fenomena. Pola berfikirnya pun tidak mendalam sehingga mengalami kemungkinan keotik maha trageditif.

REFLEKTIFITAS adalah metoda yang membantu manusia untuk menerima dan menentukan kenyataan hidupnya. Maka marilah kita mulai lagi supaya tidak termakan dengan berbagai fenomena yang membodohi dan mematikan akal sehat kita.

ISI

REFLEKTIFITAS merupakan cara manusia mengetahui dan menentukan apa yang ada. Manusia tahu dengan keadaan di luar dan dalam dirinya. Aktivitas ini menunjukkan kesadaran real dan sungguh benar.

Kemampuan ini hanya dapat diterima melalui banyak membaca dan membedah apa yang ada. Hal ini dapat dibangun melalui banyak membaca buku, menulis, merenung, dalam diam dan berdiskusi dengan diri sendiri dan sesama sefrekuensifif.

Kebiasaan ini memang berat dan sulit. Bagi yang tidak biasa akan mengalami kesulitan karena tidak memiliki kemampuan berfikir mendalam. Namun ada metodenya yang bisa membantu kita sampai pada proses REFLEKTIFITAS. Metode lain yang dimaksudkan adalah mendalami cara berfikir filsafat supaya membantu kita mengetahui apa yang ada, apa yang tidak ada, apa yang ada di balik yang ada dan apa yang ada di balik yang tiada.

Bila kemampuan ini ditemukan dan mampu diterima dan diterapkan dalam hidup kita maka kita pasti mengerti siapa diri kita secara pribadi dan siapa yang ada di luar sana.

Semoga kebiasaan REFLEKTIFITAS ini membantu kita mengerti lebih dari apa yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun