Bagi pecinta sepakbola era milenial mungkin akan asing dengan nama Oliver Kahn. penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki oleh Bayern Munchen dan Timnas Jerman. Bagaimana tidak, dengan statusnya yang hanya sebagai penjaga gawang dia mendapat anugerah gelar Golden Ball di Piala Dunia 2002. Dan menjadi satu-satunya penjaga gawang yang meraih gelar tersebut. Mengalahkan pemain sekelas Ronaldo, Rivaldo dan Ronaldinho dari kubu Timnas Brasil yang berhasil lolos menjadi juara di ajang piala dunia 2002.
 Saat ini mungkin nama Oliver Kahn ‘tergeserkan’ dengan nama-nama seperti Manuel Neuer dan Ter Stegan yang sama-sama juga berasal dari Jerman. Yang juga memilki performa apik di kancah klub dan tim nasional. Tapi untuk pecinta sepakbola tahun 90-an. mungkin akan sangat familier dengan nama Oliver Kahn.
Penampilanya yang unik dengan rambut pirang model acak-acakan dan muka sangar. Akan sangat mudah diingat oleh publik sepakbola pada masa itu. Belum lagi wataknya yang tegas dan sangat terobsesi untuk menang menjadi keunikan tersendiri dari penjaga gawang yang satu ini. Keberanianya untuk berduel 1 lawan 1 dengan pemain musuh seringkali malah membuat pemain musuh berpikir 2 kali ketika akan berduel dengannya. Karena dia tidak segan-segan menabrakan tubuhnya untuk meraih sikulit bundar. Teriakan-teriakanya dilapangan juga menjadi hal ikonik yang menambah karismatik Kahn di tengah lapangan.
Kahn lahir pada 15 Juni 1969 di sebuah kota kecil bernama Karlsruhe. Terletak di Jerman bagian barat daya dan berbatasan langsung dengan Prancis dan Swiss. Kecintaanya dalam sepakbola merupakan turunan dari ayahnya yang juga pemain sepakbola profesional dan bermain untuk Karlsruhe FC. Melanjutkan kecintaan dan bakat ayahnya tentang sepakbola. Kahn akhirnya mulai masuk ke akademi sepakbola Karsruhe FC pada usia 6 tahun.
"Titik baliknya adalah hadiah dari kakek saya, jersey kipper. Jersey kiper kuning yang indah dilengkapi dengan tanda tangan Sepp Maier. Pada saat itu, di pertengahan 1970-an, ia adalah penjaga gawang terbaik. Ketika kakek Anda memberi Anda jersey kiper, Anda tidak punya pilihan lain selain memakainya. Jadi saya melakukannya dan berkata, oke, saya akan menurutinya dan menjadi kiper. Sejak saat itu saya tidak pernah berganti posisi." Kata Kahn dalam sebuah wawancara yang menjadi titik balik kenapa dia menjadi penjaga gawang, dilansir dari Goal.com, Selasa (1/18/2022).
Berkat semangat dan kegigihanya Kahn berhasil masuk promosi ketim dua Karlsruhe FC pada usia 18 tahun. Dan membela tim tersebut selama 3 tahun. Dan bermain dari Verbansliga ke Oberliga. Sebelum akhirnya pada tahun 1990 Kahn berhasil lolos ke tim utama dari tim yang berjuluk Eurofighter tersebut.
Diberi kesempatan untuk tampil di tim utama, Kahn lantas tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia langsung menunjukkan performa apiknya. Sehingga puncaknya pada musim 1993-1994 dia menjadi perhatian dunia karena performa gemilangnya yang berhasil membawa Karlsruhe FC lolos sampai ke semifinal UEFA Cup. Sebelum akhirnya di kalahkan oleh FC Salzburg. Dalam perjalanan mencapai semifinal, Karlsruhe FC bahkan berhasil mengalahkan Valencia 7-0 dalam putaran leg ke-2 enam belas besar UEFA Cup tersebut. Berkat penampilan yang luar biasa itulah kemudian Manajemen Bayern tertarik untuk merekrutnya.
Pada musim panas 1994 Kahn resmi berseragam merah Die Roten (Julukan Bayern Munchen). Dengan biaya transfer sebesar 2,5 juta euro. Perjalanan Kahn ke Bayern tidak semulus yang dibayangkan. Belum genap semusim Kahn mengalami cedera ligamen yang mengharuskan dia untuk absen selama 5 bulan. Butuh waktu hingga 3 tahun yang diperlukan Kahn untuk meyakinkan manajemen Bayern untuk menjadikanya sebagai kiper utama. Tepatnya pada musim 1996/97. Yang kemudian pada musim itu juga berhasil menghantarkan skuad Bayern meraih gelar Bundesliga ke 13 mereka.
Karir Kahn di Tim Nasional di mulai pada 23 Juni 1995 saat Jerman berjumpa dengan Swiss di laga persahabatan. Laga tersebut berhasil dimenangkan Jerman dengan skor 2-1. Pada tahun 1996 dan 1998 Kahn di panggil lagi untuk membela Tim Nasional Jerman pada pagelaran Piala Eropa dan Piala Dunia. Namun di tahun-tahun tersebut Kahn masih menjadi kiper pelapis. Karena kiper utama Jerman masih di pegang oleh Andreas Koepeke.