Mohon tunggu...
Anzilly IfadatunUmmah
Anzilly IfadatunUmmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Al Hikmah Indonesia

hobi saya membaca, dan saya ingin jadi penulis handal agar karya saya dapat dibaca banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Skill Pembuatan Pupuk Cair dalam Mengatasi Kelangkaan Pupuk Subsidi sebagai Hasil FGD TIM KKN PAR UAI bersama Masyarakat Borehbangle

24 Agustus 2024   20:39 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FGD KKN PAR UAI bersama Masyarakat (dokpri)

Tuban, 22 Agustus 2024 - Kelangkaan pupuk subsidi menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi petani di Desa Borehbangle Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Dalam menyikapi permasalahan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Participatory Action Research (PAR) Universitas Al-Hikmah Indonesia melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat setempat untuk mencari solusi alternatif.

Dalam FGD yang digelar baru-baru ini terdapat beberapa permasalahan yang diangkat yaitu terkait tidak adanya TPS (tempat pembuangan sampah), kelangkaan pupuk subsidi, dan irigasi pertanian. Para peserta yang terdiri dari Ibu Sekdes, beberapa perangkat desa, BPD, Fatayat, UMKM, tokoh masyarakat, petani lokal dan anggota tim KKN sepakat memilih topik kelangkaan pupuk subsidi dengan solusi pelatihan pembuatan pupuk cair di Desa Borehbangle. Semua stakeholder berpikir penguasaan keterampilan pupuk cair penting untuk mengatasi ketergantungan terhadap pupuk subsidi yang semakin sulit didapatkan.

Masyarakat Desa Borehbangle menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif pembuatan pupuk cair, yang mereka yakini sebagai solusi terbaik di tengah kelangkaan pupuk subsidi. "Di saat pupuk subsidi semakin sulit didapat, kami melihat bahwa pembuatan pupuk cair secara mandiri bisa menjadi alternatif yang efektif untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan hasil pertanian kami," ungkap Pak Iwan, salah satu masyarakat Desa Borehbangle dalam FGD bersama tim KKN PAR UAI. Mereka berharap, solusi ini tidak hanya akan mengatasi masalah ketersediaan pupuk, tetapi juga mendorong kemandirian petani dalam mengelola sumber daya pertanian mereka.

Tim KKN PAR UAI bersama Masyarakat Borehbangle (dokpri)
Tim KKN PAR UAI bersama Masyarakat Borehbangle (dokpri)

"Kami melihat potensi besar dari pupuk cair ini sebagai solusi jangka panjang yang lebih mandiri dan berkelanjutan," ujar Aslikhatun Khoiriyah, salah satu tim KKN PAR UAI. Selain bahan bakunya yang mudah diperoleh, proses pembuatannya juga relatif sederhana dan dapat dilakukan oleh para petani dengan modal yang terjangkau.

Dengan hasil FGD ini, mahasiswa KKN PAR UAI bersama masyarakat Desa Borehbangle berencana untuk mengembangkan lebih lanjut keterampilan ini melalui berbagai pelatihan dan pendampingan. Harapannya, solusi ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan di Desa Borehbangle.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun