Ketika Perang Dunia II berlangsung, pada tanggal 1 Juli 1944, para 44 delegasi negara mengadakan pertemuan di Mount Washington Hotel di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat untuk melakukan konferensi Bretton Woods. Konferensi ini bertujuan untuk menyepakati sebuah struktur ekonomi dan kerja sama internasional yang dapat membantu negara-negara pulih dari kerusakan akibat perang dan untuk mendorong pertumbuhan global dalam jangka Panjang. Para peserta konferensi menghasilkan Pasal-Pasal Perjanjian untuk Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Selain itu, konferensi ini juga menghasilkan Sistem Bretton Woods.
Bagaimana sistem ini dapat mempengaruhi mata uang dollar AS dengan menggunakan standar emas?
Pada bulan Juli 1944, Bretton Woods dihadiri oleh sekitar 730 delegasi dari 44 negara dengan tujuan menciptakan sistem valuta asing yang efektif, menghentikan devaluasi mata uang yang kompetitif, dan mendorong pertumbuhan ekonomi global. Tujuan ini berpusat pada Sistem Bretton Woods. Meskipun Sistem Bretton Woods dibubarkan pada tahun 1970-an, sistem ini tetap menjadi pilar penting dalam pertukaran mata uang internasional. Persiapan untuk konferensi Bretton Woods telah berlangsung selama beberapa tahun. John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris, dan Harry Dexter White, seorang Kepala Ekonom Internasional Departemen Keuangan Amerika Serikat, adalah dua orang yang merancang Sistem Bretton Woods.
Sistem Bretton Woods hanya beroperasi secara penuh pada tahun 1958. Setelah dilaksanakan, peraturannya membuat dolar AS dipatok pada nilai emas dan semua mata uang lain dalam sistem tersebut. Nilai tukar yang digunakan pada saat itu menetapkan harga emas pada $35 per ons. Bagaimana standar emas bekerja?
Standar emas adalah ketika mata uang ditukar dengan nilai tukar emas. Setiap dolar atau unit mata uang lain dapat disebutkan dengan nilai emas yang telah ditentukan. Sistem emas standar mengacu pada sistem moneter yang menggunakan nilai mata uang berdasarkan jumlah emas tertentu. Di bawah Sistem Bretton Woods, negara tidak dapat secara bebas mengubah mata uang mereka ke dalam emas. Sebaliknya, mereka dapat mengubah mata uang mereka ke dalam dolar AS dengan nilai tukar tetap $35 per ons. Nilai tukar dapat tetap fleksibel sambil mempertahankan sistem perdagangan internasional yang stabil.
Selama sistem Bretton Woods, ekonomi global berkembang dengan cepat. Kebijakan ekonomi Keynesian memungkinkan pemerintah untuk mengurangi perubahan ekonomi dan mengurangi resesi. Namun, ketegangan muncul pada tahun 60-an. Harga emas terlalu rendah karena inflasi global yang masih rendah. Meskipun cadangan emas Amerika Serikat terkuras akibat defisit perdagangan jangka panjang, banyak orang menentang ide untuk mendevaluasi dolar terhadap emas. Namun, untuk melakukan perubahan yang diperlukan, negara-negara yang memiliki cadangan emas harus setuju untuk menaikkan nilai tukar mereka terhadap dolar. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa tingkat cadangan devisa secara keseluruhan menjadi tidak memadai. Penemuan "Special Drawing Right" (SDR) tidak berhasil menyelesaikan masalah ini. Meskipun kontrol modal tetap ada, kontrol tersebut jauh lebih lemah pada akhir 60-an dibandingkan dengan awal 1950-an. Ini meningkatkan kemungkinan pelarian modal dari atau spekulasi terhadap mata uang yang dianggap lemah.
Sistem Bretton Woods adalah sistem moneter yang menetapkan nilai tukar berbagai mata uang terhadap dolar AS dan dolar AS terhadap emas. Meskipun sistem ini memberikan stabilitas dalam perdagangan internasional, sistem ini memiliki keterbatasan dan akhirnya runtuh pada tahun 1971.
Sumber:Â
Chen, James. 2024. Bretton Woods Agreement and the Institutions it Created Explained.
CFI Team. Brettin Woods Agreement.Â
The World Bank. Bretton Woods and the Birth of the World Bank.