Mohon tunggu...
Anzel Laika
Anzel Laika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Saya mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Dampak Perjanjian NAFTA dari Kacamata Liberalisasi Perdagangan

21 Maret 2024   20:54 Diperbarui: 21 Maret 2024   20:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari liberalisasi perdagangan. Liberalisasi perdagangan adalah pencegahan atau penghapusan hambatan pada aktifitas jual beli barang secara bebas antar negara. Contoh hambatan-hambanan ini seperti penambahan pajak, bea cukai, kuota barang, hambatan non-tarif, dan peraturan perizinan. Untuk memahami liberalisasi perdagangan lebih lanjut, penting untuk memahami terlebih dahulu dasar-dasar perdagangan internasional, diantaranya:

Tarif (Tariff): Tarif adalah jenis 'pajak' yang diterapkan pada barang impor. Tarif biasanya digunakan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing.

Hambatan perdagangan (Trade Barriers): pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan barang dan jasa asing di pasar domestik. Hambatan ini dapat berupa tarif (pajak) atau hambatan non-tarif (kuota).

Liberalisasi perdagangan ini muncul setelah Perang Dunia ke-II. Pembentukan badan-badan ekonomi global seperti General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) pada tahun 1947 yang berubah nama menjadi World Trade Organization (WTO) pada tahun 1995 ini menjadi langkah awal adanya liberalisasi perdagangan internasional.

Perjanjian NAFTA

Perjanjian NAFTA (North American Free Trade Area) merupakan perjanjian yang dibentuk oleh 3 negara di Amerika Utara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Kesepakatan untuk membuat perdagangan bebas di dalam NAFTA ini ditetapkan pada 12 Januari 1992. Perjanjian NAFTA bertujuan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi anggota, memudahkan kegiatan  perdagangan bebas antar negara, mengatur keseimbangan ekspor dan impor.

Sebagian besar tarif atas barang yang diperdagangkan antara ketiga negara dihapus oleh NAFTA, yang berfokus pada liberalisasi perdagangan di industri pertanian, tekstil, dan mobil. Selain itu, kesepakatan ini berusaha untuk melindungi kekayaan intelektual, membangun sistem penyelesaian sengketa, dan menerapkan perlindungan tenaga kerja dan lingkungan melalui perjanjian sampingan.

Sebagian besar tarif atas barang yang diperdagangkan antara ketiga negara (AS, Kanada, dan Meksiko) dihapus oleh NAFTA, yang berfokus pada luberalisasi perdagangan di beberapa industri seperti di industry tekstil, pertanian, dan manufaktur mobil.

Bagaimana NAFTA Menjadi Perdebatan di Kebjiakan Perdagangan?

Tujuan dari NAFTA, yang dimulai pada tahun 1991, adalah untuk mendorong Meksiko untuk bergabung dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada. Dengan memberikan lapangan kerja dan peluang baru bagi tenaga kerja yang terus meningkat, serta menghentikan migrasi ilegal, diharapkan perdagangan yang lebih bebas akan mendorong pertumbuhan ekonomi Meksiko yang lebih kuat dan stabil. Bisnis Amerika Serikat dan Kanada melihat Meksiko sebagai pasar ekspor yang menjanjikan dan tempat investasi murah, sehingga meningkatkan daya saing mereka. Singkatnya, tujuan NAFTA adalah integrasi Meksiko dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada.

Sebagian besar pakar ekonomi setuju bahwa NAFTA membantu ekonomi Amerika Utara. Selama dua puluh tahun pertama perjanjian, perdagangan regional meningkat tajam. Dari sekitar $290 miliar pada tahun 1993 menjadi lebih dari $1,1 triliun pada tahun 2016. Selama periode tersebut, investasi lintas batas juga meningkat, dengan saham investasi asing langsung AS di Meksiko meningkat dari $15 miliar menjadi lebih dari $100 miliar. Namun, dampak langsung dari perjanjian ini sulit untuk dihitung, menurut para ahli, terutama karena perubahan teknologi yang cepat dan perluasan perdagangan dengan negara-negara seperti Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun