Mohon tunggu...
anzcodestudio
anzcodestudio Mohon Tunggu... Lainnya - wirausahawan

Perjalanan hidup adalah kekuatan untuk memperjuangkan hal benar yang harus di gapai. Ayo support Kapten Tiga "Pasukan Harimau" kita bangun bangsa dengan cerita perjuangan kita. Terus berfikir.. Terus berkarya.. Merdeka Indonesia! Salam Sejahtera :D Untuk dukungan dan supportnya agar terus berkarya follow https://www.instagram.com/anzcodestudio21s/ Part release setiap hari kamis :D Kalau mau di jadiin webtoon DM aja Brader :D ENJOY :CHEERS:

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kapten Tiga - Pasukan Harimau Chapter 2 [Part-3]

5 Desember 2024   07:40 Diperbarui: 8 Desember 2024   18:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dan orang - orang yang melakukan tindakan anarkis tersebut sudah kabur melalui keramaian, sehingga polisi tidak bisa mencari keterangan dan bukti atas kejadian tersebut.

Kematian demostran tersebut akhirnya menutupi kejadian pemboman tahun baru. Kepolisian tidak bisa menemukan pelaku pemboman tahun baru karena kejadian tersebut. Dan saat ini masyarakat hanya fokus pada isu politik.

2 February,
Pengunguman percepatan pemilu pun dilakukan karena masyarakat meminta percepatan pemilu. Hal tersebut terjadi karena kepolisian tidak bisa menemukan pelaku pemboman saat tahun baru. Dan hampir seluruh masyarakat memberikan statement "Indonesia Krisis Keamanan" "Presiden Arif Adi Tauhid anak buah mafia Naga Hitam" di media sosial. 

Hal tersebut terbentuk karena ada beberapa kasus video Jendral yang dekat dengan Presiden Arif Adi Tauhid yang sedang mencoba berkumpul membahas mafia Naga Hitam sambil menghancurkan kamera tersebut. Yang dimana video tersebut membahas mafia Naga Hitam ingin menguasai Indonesia menggunakan prostitusi.

Ketika pers mencoba menggali kasus tersebut di persidangan. "Bapak apa yang terjadi dengan video tersebut?" pers mencoba mencari keterangan. "Saya hanya dijebak, mereka berharap saya menjadi bagian dari mereka" dengan tenang jendral tersebut berbicara. "Lalu apa tujuan mafia Naga Hitam sebenarnya?" "Kami masih mencoba mendalami kasus tersebut" sahut jendral tersebut membuka pembicaraan dan langsung berangkat ke mobil dinas untuk melanjutkan tanggung jawab jabatannya.

Pers masih kebingungan dengan hasil persidangan, karena di video tersebut para pengusaha membelakangi kamera dan memberikan 2 kursi untuk di duduki oleh jendral Polisi dan TNI tersebut. Jendral Polisi dan TNI tersebut hanya menyebutkan bahwa kamera tersebut adalah kamera webcam sehingga mereka tidak bisa mengusut lokasi dimana file tersebut berada.

“Kapten Tiga lihat, ada beberapa orang yang berbadan Gendut masuk kedalam keramaian saat tahun baru. Setelah itu perut mereka tiba - tiba tidak terlihat gendut” “Maksud kamu, mereka menyimpan bahan peledak menggunakan kostum orang gendut?” “Betul kapten, untung saja ada kamera CCTV yang merekam kejadian tersebut”.

“Bagaimana menurut mu kapten tiga?” “Siap Komandan Agus, melihat dari kejadian tersebut mereka pasti menyeludupkan bahan baku tersebut di dalam suatu ruangan atau gedung. Kemungkinan mereka memanfaatkan apartement - apartement untuk melakukan tindakan tersebut” “Baik saat ini biarkan Abdul yang menyisir lokasi.

 Kau dan Ridwan akan langsung berangkat ke korea” “Ingat Kapten Tiga, kau disana akan di uji dengan menembak panah sejauh 200m. 

Jika pasukan dari Jepang, China, Vietnam tidak bisa membidik sasaran tepat di tengah mereka akan mengatakan rasa tidak percaya pada kita. Kau harus ingat rumus ini, ini adalah hitungan laju angin saat kau memanah. Orang yang tidak dapat menghitungkan rumus ini tidak akan memanah dengan tepat di sasaran, dan pelatih akan memberikan intruksi arah angin dengan membicarakan lokasi zona merah”.

#Untuk membaca semua part klik link ini atau copy link ini : https://www.kompasiana.com/anzcodestudio7523

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun