Mohon tunggu...
anzcodestudio
anzcodestudio Mohon Tunggu... Lainnya - wirausahawan

Perjalanan hidup adalah kekuatan untuk memperjuangkan hal benar yang harus di gapai. Ayo support Kapten Tiga "Pasukan Harimau" kita bangun bangsa dengan cerita perjuangan kita. Terus berfikir.. Terus berkarya.. Merdeka Indonesia! Salam Sejahtera :D Untuk dukungan dan supportnya agar terus berkarya follow https://www.instagram.com/anzcodestudio21s/ Part release setiap hari kamis :D Kalau mau di jadiin webtoon DM aja Brader :D ENJOY :CHEERS:

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kapten Tiga - Pasukan Harimau [Part - 7]

13 November 2024   08:01 Diperbarui: 13 November 2024   11:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[5 hari sebelum tahun baru]

“Kalian ANJING!!!” kata salah satu preman yang berhasil ditangkap oleh polisi. “Kalian tidak tau kenapa kita semiskin ini????” “Pengusaha hanya memanfaatkan kalian sebagai ANJINGGG!!!”. “Maaf jika kami tidak bisa mengarahkan para pengusaha untuk lebih bermanfaat bagi kalian, tapi kalian harus belajar dari itu semua” 

“Kau tak lihat keluarga kami jadi prostitusi karena kalian????” “Bahkan ada yang sampai mati kelaparan karena itu semua????” “Bukannya kami ingin menghancurkan hidup kalian, tapi Indonesia harus tau kalian yang terbaik, lalu caranya harus bagaimana???”

 “Bunuh saja kami atas ketidak adilan ini!!! Biar kau tau kami sudah muak dengan semua ini!!!”. Teriak salah satu preman yang ditangkap oleh polisi tersebut. “Lalu kenapa kalian mengajarkan perzinahan???”. Preman tersebut hanya bisa berteriak “ANJINGGG” pada polisi berkali - kali.

Polisi pun bingung dengan kejadian tersebut. Banyak orang mengambil celah dari perkembangan pembangunan informasi pendidikan menggunakan internet. Harapan bangsa untuk membangun Indonesia maju di persulit dengan keadaan Naga Hitam.

Indonesia yang baru membangun ekonomi 79 tahun dari kantong jerih payah militer dan polisi, hanya digunakan untuk hal yang sia - sia. Karena uang beredar dan di cetak hanya untuk memberi upah pns, polisi dan militer lalu sisanya diserap oleh swasta.

“Tiga, Yanto sama sekali belum berbicara apa - apa” “Apa yang bisa kita harapkan dari ucapan Yanto abdul? ia hanya akan menggiring kita untuk mengikuti jejak Naga Hitam. Kau tidak melihat kemarin kita hampir mati karena mencoba menangkap Naga Hitam dan itu semua hanya pancingan. Belum lagi mereka ingin membolak - balikan pemerintahan”. 

“Bahkan perzinahan belum berhenti, mereka ingin menyatukan masa dengan perzinahan”. “Belum lagi kemiskinan? lengkap semua permasalahan ini bagi Naga Hitam untuk menguasai semuanya”. Abdul dan Tiga pun hanya bisa melamun tentang semua itu. Masyarakat tidak menyadari kejadian yang terjadi di peperangan struktur pemerintahan. Dan masyarakat hanya sibuk menonton tiktok dan youtube.

Kasus korupsi mentri pun menjadi bahan pembicaraan dimasyarakat. Menyeret banyak orang yang terlibat dari kejadian tersebut.

“Apakah mentri dan pengusaha itu anak buah Naga Hitam?” salah satu pegawai mall mencoba mempertanyakan kejadian yang terjadi. “Mana aku pikirin, kostan aja belum tentu bisa bayar” keluh pegawai mall tersebut. “Liat ada Jungkook” salah satu pegawai menunjuk cowo ganteng yang melewat gerai mereka.

Tiba - tiba mereka melihat, ada 2 orang pria menggotong pria dengan cara merangkul. Mereka pun melewati gerai tersebut dan hanya menjawab “Kesurupan mba!!” kepada pegawai tersebut. Dan beberapa orang lainya mengikuti. Kejadian tersebut sangat cepat, dan orang - orang mengganggap itu adalah hal biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun