Nampaknya niat pemerintah untuk menaikan harga jual BBM dari 4500 ke 6000 tidak main-main. Kesungguhan presiden saat melobi para pimpinan partai yang tergabung dalam setgab, mengindikasikan sebuah keinginan yang sangat kuat untuk menggalang dukungan di parlemen untuk segera meng-GOL-kan APBN Perubahan th 2012.
Dengan demikian, tidak ada alasan lain bagi rakyat untuk senang-senang dan senyum dengan sumringah. Pasalnya kenaikan harga BBM kini tinggal menghitung hari, tepat seperti lagu krisdayanti "menghitung hari". Hitungan hari yang akan membuat rakyat tertekan karena meningkatnya beban hidup dan penderitaan rakyat, karena harga-harga kebutuhan pokok langsung melambung tinggi.
Berdalih bahwa akan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, pemerintah tampaknya sudah kehabisan akal dengan keadaan yang terjadi. Menaikan harga lalu memberikan kompensasi, sesederhana itukah permasalahannya? meminjam istilah ichsanudin noorsy Padahal masalah terbesarnya ada pada ketidakjelasan distribusi BBM dari hulu ke hilir yang masih remang-remang, dan tidak mau dibuka oleh pemerintah.
Lalu kini bagaimana rakyat akan menanggapi momentum "menghitung hari" menuju penderitaan sejati. sebagai rakyat saya juga merasa berkewajiban untuk menyuarakan celoteh-celoteh kecil tak bertaji, dari rakyat kecil yang semakin kecil. Keengganan pemerintah untuk memperbaiki kondisi internal untuk memperoleh masukan yang maksimal dari sektor pajak dan lain sebagainya, menunjukan keengganan utnuk berpihka kepada rakyat dan menghamba pada kepentingan penguasa yang memiliki banyak uang.
Benarkah rakyat butuh dengan bantuan langsung? atau jangan-jangan hanya akal-akalan pemerintah saja, mengingat mental masyarakat kita ini, adalah mental pengemis. yang dengan beberapa lebar rupiah saja bisa membuat senang dan sumringah sesaat. Disalah satu sudut kota ini mungkin samar-samar celotehan dari seorang ibu rumah tangga, yang suaminya memulung tiap harinya "Permintaan saya sederhana. BBM Boleh Naik, Asal PEMERINTAH Menjamin Harga Kebutuhan Pokok TIDAK NAIK"?? bisakah!!
-anzaw, a restless writer-
sumber disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H