Mohon tunggu...
Anzaw
Anzaw Mohon Tunggu... Pelajar -

bukan apa-apa, hanya butiran kecil kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Seorang Wakil Gubernur dan Anaknya

12 Maret 2012   00:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:12 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secara mengejutkan anak dari seorang kwakil kepala daerah, tiba-tiba dinyatakan ditangkap oleh polisi saat melakukan transaksi narkoba. Berita ini sontak mengenjutkan sng wakil kepala daerah, bagaimana tidak? anak yang dianggap selama ini memiliki kelakuan yang cukup baik ini, walaupun pendiam ternyata menggunakan narkoba.

Pemberitaan pun berdatangan dari berbagai media, sorot sinar lampu kamera yang menerpa wajah sang wakil kepala daerah tidak mampu menutupi keterkejutan sang wakil kepala daerah, kegamangan terlihat dalam beberapa kalimat yang diucapkan saat diwawancarai pencari berita. Pasalnya sang kepala daerah hanya baru hitungan bulan setelah dilantik, tentu saja bukan hanya drinya yang terkejut. Para warga masyarakat pun memiliki reaksi yang beragam atas pemberitaan ini. pemberitaan yang bisa menjadi perseden yang buruk sebagai ayah, meskipun hanya ayah angkat.

Pikiran saya menerawang jauh dalam sebuah kelas yang pernah saya ikuti, seorang dosen berkata "belum sukses seseorang, ketika keluarganya tidak mencerminkan kesuksesannya" karena  keluarga adalah tempat yang bisa dikatakan netral dalam penilaian terhadap seseorang sukses atau tidaknya memimpin organisasi keluarga dalam sekup yang lebih kecil. Keterampilan memimpin dan managerial akan sangat diuji disini, keluarga.

Kesuksesan menjalin keluarga yang harmonis akan sangat mempengaruhi performance sang pemimpin, dalam hal ini kepala rumah tangga. Karena secara kasat mata dia telah mampu untuk mengatur dan mengarahkan suatu lingkup organisasi terkecil, keluarga. Apakah relevan ketika keluarganya kurang harmonis, antara istri dan suami saling tidak akur, antara anak dan orang tua tidak berkomunikasi dengan baik, kemudian memimpin sebuah tatanan masyarakat yang lebih besar? saya tidak bisa menjawabnya, mungkin para profesor di bidang psikologi memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut.

Maka kejadian ini, kisah seorang wakil gubernur dan anaknya seakan-akan menyadarkan kita untuk kembali ke dalam keluarga. berikan perhatian kepada anak, dan isteri dengan sekecil-kecilnya perhatian akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak, dan pola komunikasi keluarga. jadi tunggu apa lagi, peluk anak dan isteri anda hari ini...

-anzaw, a restless writer-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun