Mohon tunggu...
Anza Nur Fransisca
Anza Nur Fransisca Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1universitas samudra,prodi pendidikan kimia

memiliki hobi membaca buku serta berusaha menjadi manusia yang bertanggung jawab dan bersosialisasi tanpa membeda-bedakan suku,budaya dan bahasa sekaligus menghargai perbedaan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Goa Jepang: Saksi Bisu Penjajahan Belanda-Jepang di Indonesia

3 Desember 2022   10:33 Diperbarui: 3 Desember 2022   10:34 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gua Jepang Bandung merupakan salah satu gua yang terletak di dalam kawasan taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Bandung Utara. Gua Jepang ini dibangun pada tahun 1942 oleh balatentara pendudukan Jepang dengan dorongan para pekerja paksa romusha. 

Gua Jepang tersebut tidak sempat terselesaikan dan kabarnya belum sempat direnovasi semenjak dikala itu. goa jepang ini dulu dimanfaatkan sebagai tempat proteksi serta persembunyian, gua pula kerap dipakai selaku tempat penyimpanan logistik santapan, senjata serta amunisi.

Goa Jepang ini didirikan oleh militer Jepang tahun 1942. Awal mulanya tempat ini dijadikan barak militer serta proteksi para tentara Jepang. Goa Jepang mempunyai 4 pintu masuk serta 2 lubang penjagaan, yang seluruhnya menyambung. Pula terdapat 4 kamar yang digunakan oleh para panglima perang Jepang buat istirahat serta mengendalikan strategi. 

Ada 18 bunker yang masih dalam kondisi sama semacam aslinya. Bunker-- bunker ini juga mempunyai fungsi yang berbeda-- beda, misalnya selaku tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang serta dapur. Bunker-- bunker ini dibentuk dengan jarak bersebelahan, dekat 30 m.

Pintu masuk gua jepang (Dokpri)
Pintu masuk gua jepang (Dokpri)

Atmosfer di dalam gua begitu lembab serta gelap. Ada pula beberapa terowongan yang kecil, sisa penjara, serta sisa rel kereta, sampai sisa rantai- rantai besar yang tadinya digunakan oleh pemerintah Jepang buat mengikat para pekerja paksa Romusha.

Di dalam goa ini ada 4 kamar berpintu yang tadinya dipakai tentara Jepang buat istirahat. Dimensi goa lumayan besar serta ada lorong ventilasi hawa di sebagian sudut sehingga menyebabkan suasa di dalam goa tidak pengap. 

Oleh kerena itu dengan kita mengunjungi tempat-tempat peninggalan zaman penjajahan kita dapat mengetahui sejarah dari tempat tersebut dan bagaimana kisah cerita yang sangat sedih bagi bangsa indonesia serta dapat menambah wawasan yang luas akan sejarah yang pernah terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun