Ada tebing bebatuan dan hanya bisa dilalui dengan penuh kehati-hatian untuk bisa sampai di air terjun utama. Sulit memang, dan penuh resiko bagi yang tidak bernyali tinggi. Namun, setelah sampai di sana, semua ketakutan tak ada artinya, terbayar oleh keindahan alam yang hanya ada di Madakaripura. Air terjun tertinggi di Pulau Jawa.Â
Tak heran jika banyak turis lokal maupun dari mancanegara yang mengunjungi kawasan wisata Bromo Tengger Semeru ini. Kebanyakan dari mereka mungkin ikut paket wisata, mengunjungi Bromo lebih dulu, baru turun ke Madakaripura.Â
Namun sayangnya, kali ini Bromo sedang tidak baik-baik saja. Akibat ulah tangan ceroboh, membuat foto prewedding di sana menggunakan flare tanpa pertimbangan matang, akibatnya malah membahayakan lokasi wisata ini. Kebakaran pun terjadi, hingga BNPB turun tangan dan harus mematikan api melalui water bombing.Â
Mungkin karena alasan itu pula, banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Madakaripura. Ada yang berpasangan, ada juga yang rombongan. Mereka pun tampak puas setelah sampai di air terjun utama. Medan yang sulit terbayar oleh keindahan ceruk dan air yang turun.Â
Beruntungnya lagi, kami sempat bertemu dengan rombongan artis yang sedang shooting di sekitar air terjun utama. Tampak Naysila Mirdad dan pasangan main filmnya mengenakan gaun pengantin. Entah untuk judul film apa, saat kami tanya mereka pun menjawab tak tahu judulnya.Â
Belum puas rasanya kami berfoto dan bercengkerama di sana. Namun, waktu sudah menunjukkan lebih dari pukul 14. Ada mitos yang mengatakan jangan sampai lebih dari jam tersebut, dikhawatirkan air tiba-tiba turun.Â
Alhamdulillah, nyatanya kami sampai jam 2 siang lebih bahkan menjelang jam 3 keadaan masih aman. Â Namun, kita juga harus tetap waspada. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?