Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salahkah Menjadi Alpha Female?

8 Maret 2023   21:23 Diperbarui: 8 Maret 2023   21:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com 

Alpha female, istilah baru untuk menggambarkan wanita-wanita tangguh dan mandiri. Sebaiknya memang wanita itu tangguh dan mandiri, tetapi tidak harus. Kodrat wanita yang kata sebagian orang "lemah" harus disingkirkan dengan menjadi alpha female.


Menjadi alpha female memang baik, kita bisa melakukan apa saja tanpa harus bergantung pada lelaki. Namun, bukankah Tuhan menciptakan makhluknya saling berpasangan? Artinya, ada beberapa tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pria dan tidak bisa dilakukan sendiri oleh seorang alpha female.


Menjadi alpha female sebenarnya bukan pilihan. Ada beberapa sebab yang mengharuskan wanita menjadi alpha female. Bisa jadi karena pola asuh, pendidikan, perceraian, karena status dalam keluarga, atau masalah lain yang berkaitan dengan beban hidup keluarga yang harus ditanggung. Juga alasan-alasan lain yang mungkin menyebabkan seseorang memutuskan untuk mengatasi sendiri masalahnya.


Sekuat apa pun seorang alpha female, dia tetap seorang wanita yang ada kalanya butuh seorang partner dalam hidup, untuk saling melindungi, saling berbagi, dan mungkin sekadar bermanja.


Keberadaan alpha female bagi sebagian lelaki mungkin bisa "mengancam eksistensi" mereka. Sebab, bisa berarti dengan sikap wanita yang mandiri, berarti tidak butuh kehadiran lelaki. Dalam dunia kerja pun bisa jadi saling bersaing, misalnya tenaga kerja wanita lebih banyak dibutuhkan daripada pria atau pemimpin yang dipilih adalah seorang wanita.


Sebagian besar wanita yang menjadi pimpinan, bisa dipastikan dia seorang alpha female. Sebab, tak mudah mengatur orang lain kalau belum bisa mengatur diri sendiri. Menjadi pimpinan pun berarti harus tangguh, agar bisa melindungi anak buah dan bisa memutuskan suatu kebijakan yang tepat. Memang tidak semua alpha female menjadi pimpinan, tetapi sebagian besar pimpinan wanita adalah alpha female.


Tidak salah dan tidak ada ruginya jika kita menjadi alpha female. Namun, kita tetap harus memahami bahwa ada batasan-batasan tersendiri yang tidak bisa kita tembus karena kodrat kita sebagai wanita.
Jadi, nikmati saja adanya. Semua telah digariskan dan itulah yang terbaik untuk kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun